Situbondo (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak 12 warga Dusun Locancang, Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, terjangkit penyakit chikungunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Situbondo Abu Bakar Abdi di Situbondo, Selasa, menjelaskan belasan warga yang terjangkit penyakit akibat penularan virus nyamuk aedes aegypti itu pada umumnya warga menderita demam dan kemudian persendian penderita terasa kaku bahkan sulit digerakkan.
"Perubahan cuaca musim kemarau dan hujan tentu menjadi penyebab pengembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Oleh karena itu masyarakat saya minta menjaga kebersihan di lingkungan dengan menutup penampungan air dan membuang barang bekas yang menjadi tempat genangan air agar nyamuk tidak mudah berkembang biak," katanya.
Menurut Abu, petugas dari Dinas Kesehatan sudah melakukan pengasapan (fogging) setelah sebelumnya mendapatkan laporan dari masyarakat yang terjangkit penyakit chikungunya.
"Petugas lapangan sudah melakukan pengasapan, akan tetapi warga harus tetap menjaga kebersihan lingkungan karena tindakan petugas melakukan pengasapan hanya dapat membasmi nyamuk yang sudah dewasa," ucapnya.
Salah seorang warga penderita chikungunya Ahmad Fauzi mengaku, dirinya sudah empat hari menderita penyakit chikungunya dan persendiannya terasa sulit digerakan dan mengalami nyeri hebat.
"Petugas kesehatan sudah datang kesini dan kami juga sudah berobat ke Puskesmas. Hanya ada satu penderita yang sampai sekarang masih sulit bergerak, namun sudah mendapatkan penanganan medis atau berobat," tuturnya. (*)
"Perubahan cuaca musim kemarau dan hujan tentu menjadi penyebab pengembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Oleh karena itu masyarakat saya minta menjaga kebersihan di lingkungan dengan menutup penampungan air dan membuang barang bekas yang menjadi tempat genangan air agar nyamuk tidak mudah berkembang biak," katanya.
Menurut Abu, petugas dari Dinas Kesehatan sudah melakukan pengasapan (fogging) setelah sebelumnya mendapatkan laporan dari masyarakat yang terjangkit penyakit chikungunya.
"Petugas lapangan sudah melakukan pengasapan, akan tetapi warga harus tetap menjaga kebersihan lingkungan karena tindakan petugas melakukan pengasapan hanya dapat membasmi nyamuk yang sudah dewasa," ucapnya.
Salah seorang warga penderita chikungunya Ahmad Fauzi mengaku, dirinya sudah empat hari menderita penyakit chikungunya dan persendiannya terasa sulit digerakan dan mengalami nyeri hebat.
"Petugas kesehatan sudah datang kesini dan kami juga sudah berobat ke Puskesmas. Hanya ada satu penderita yang sampai sekarang masih sulit bergerak, namun sudah mendapatkan penanganan medis atau berobat," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016