Lamongan, (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Fida Nuraida menyebut wilayahnya dalam kondisi waspada Demam Berdarah Dengue (DBD), dan sudah berkirim surat edaran ke seluruh Puskesmas perihal Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit tersebut.
"Sehubungan terjadinya anomali cuaca, serta menghadapi musim penghujan yang merupakan masa subur berkembangbiaknya nyamuk, kami menyebut bahwa Lamongan sudah masuk KLB Demam Berdarah. Oleh karena itu kami harapkan seluruh Kepala UPT Puskesmas untuk mengambil langkah antisipasi peningkatan DBD," ucap Fida di Lamongan, Senin.
Ia mengatakan, sampai dengan Oktober 2016 jumlah kasus yang tercatat ada sebanyak 479 kasus, dengan kasus tertinggi di Puskesmas Lamongan sebanyak 51 kasus, kemudian Puskesmas Karanggeneng 48 kasus dan Puskesmas Mantup ada 30 kasus.
"Kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Februari 2016 sebanyak 99 kasus dan trennya semakin menurun hingga di Bulan Oktober hanya terjadi 6 kasus," katanya.
Fida mengaku pihaknya telah memerintahkan jajaran dibawahnya untuk mewaspai penyebaran penyakit tersebut, terutama karena adanya anomali cuaca yang dikhawatirkan bisa meningkatkan penyebaran nyamuk.
"Surat edaran itu sudah kami kirim sejak 18 Oktober lalu, dan ada sejumlah langkah yang wajib diambil untuk mewaspadai KLB penyakit DBD. Yakni memutus mata rantai penyebaran nyamuk dengan melakukan kerja bakti gerakan 3 M (menutup, menguras, mengubur)," katanya.
Selain itu, Dinkes Lamongan juga melakukan kerja sama lintas sektoral dengan mengaktifkan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan jentik nyamuk.
"Apabila terjadi kasus DBD, kami minta petugas harus segera melaporkan dalam waktu 1 x 24 jam ke Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti, dan agar pelaporan lebih cepat, bisa langsung dilakukan via telepon lewat nomor yang sudah kami cantumkan pada surat tersebut," katanya.
Fida mengaku Dinas Kesehatan Lamongan juga sudah menyiapkan 406 kilogram bubuk abate, sebanyak 170 kilogram di antaranya sudah didistribusikan ke seluruh puskesmas untuk diteruskan ke desa-desa secara gratis.
"Kami juga telah melakukan fogging atau penyemprotan untuk membasmi jentik nyamuk di 183 titik positif DBD," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016