Tuban (Antara Jatim) - Ketua Koperasi Wono Asih, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Cipnal menyatakan akan terus mengembangkan objek wisata Gua Putri Asih dengan menambah wahana baru berupa petualangan motor "ATV" untuk menarik wisatawan domestik (wisdom).
     
"Penambahan wahana baru petualangan motor "ATV" juga di sekitar lokasi Gua Putri Asih," kata," katanya, di Tuban, Minggu. 
     
Ia optimistis adanya tambahan wahana petualangan motor "ATV" itu bisa semakin meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke Gua Putri Asih yang dibuka sejak 3 Juli lalu.
     
"Sejak dibuka 3 Juli lalu sampai sekarang ini jumlah pengunjung sekitar 10.000 wisatawan domestik (wisdom) lokal juga luar daerah," tuturnya.
     
Lebih lanjut ia menjelaskan Gua Putri Asih di Desa Nguluhan, Kecamatan Montong, yang masuk kawasan hutan jati itu dibuka bekerja sama dengan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Parengan, Tuban.
     
Sesuai hasil penelitian Tim Universitas Gajahmada (UGM) bahwa Gua Putri Asih di kawasan hutan jati seluas sewitar 1 hektare dengan jumlah sembilan ruangan tidak berbahaya jika dimasuki pengunjung.
     
"Sesuai hasil penelitian yang dilakukan Tim UGM kondisi gua tidak terancam runtuh," ucapnya menambahkan. 
     
Namun, menurut dia, Gua Putri Asih yang bisa dimasuki pengunjung baru empat ruangan yang terbuka untuk umum. 
     
"Rencananya lima ruangan lainnya tetap akan dibuka. Tapi hanya khusus untuk wisatawan dengan minat khusus, bukan wisatawan umum," jelas dia.
     
Menurut dia, kalau lima ruangan gua lainnya dibuka untuk umum maka batu di dalam ruangan gua berupa "stalagmit" cepat rusak, sebab mudah dipegang.
     
Seorang petugas di objek wisata Gua Putri Asih Tuban Joko Utomo, menjelaskan Gua Putri Asih jauh lebih indah dan luas dibandingkan dengan Gua Akbar yang lokasinya di bawah pasar Kota Tuban.
     
Karcis tanda masuk di Gua Putri Asih untuk orang dewasa Rp10.000/orang dan Rp5.000/anak.
     
"Pengunjung rata-rata memuji bahwa Gua Putri Asih lebih indah dan luas dibandingkan Gua Akbar," ucapnya.
     
Karena yang dibuka baru empat ruangan, lanjut dia, bagi pengunjung keluar dan masuknya masih satu pintu.
     
"Kalau sembilan ruangan dibuka semua keluarnya di tempat lain," ucapnya.  (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016