Blitar (Antara Jatim) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengingatkan agar kampus lebih optimal mengutamakan kualitas lulusannya, agar mandiri, mampu menciptakan lapangan kerja.
"Sekarang ini, harus dibangun perguruan tinggi berkualitas. Saya mendorong agar tidak hanya meluluskan sebagai sarjana, tapi juga harus mencetak kader yang mampu menciptakan lapangan kerja," katanya saat menghadiri peresmian Universitas Nahdlatul Ulamma (UNU) Blitar, di Blitar, Jawa Timur, Sabtu.
Ia mengatakan kualitas lulusan perguruan tinggi harus ditingkatkan, Ia membandingkan antara perguruan tingi di Indonesia dengan Tiongkok. Di Indonesia, ada 4.300 perguruan tinggi, dengan jumlah penduduk sekitar 255 juta jiwa. Sedangkan, di Tiongkok dengan jumlah penduduk 1,4 miliar ada 2.824 perguruan tinggi.
Namun, di Tiongkok dengan jumlah perguruan tinggi itu, yang kualitas perguruan tingginya mendunia, masuk 500 besar dunia, ada sekitar 30, dan di Indonesia dengan jumlah perguruan tinggi yang lebih banyak hanya ada dua yang sudah kelas dunia.
"Betapa sedihnya pendidikan kita. Untuk itu, harus menjaga masalah mutu, yang wajib dijalankan. Kualitas harus ditempuh demi mencapai pendidikan yang berkualitas," katanya.
Ia mengatakan, banyak upaya yang dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidian dan lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Misalnya, kualitas dosen yang harus memenuhi standar, memerhatikan infrastruktur yang baik, serta pendanaan yang cukup terhadap perguruan tinggi.
"Jika SDM terpenuhi tapi infrastruktur tidak ada, itu bermasalah, juga sebaliknya. Infrastruktur harus baik, jika tidak kami tidak bisa beri izin dulu dan tidak akan pernah. Saya juga monitor dengan proses izin baru, PT yang bermasalah, nakal, curang, tutup, tidak boleh," tegasnya.
Pihaknya juga mendukung pendirian UNU di Kabupaten Blitar ini. Ada tiga universitas, dan dengan keberadaan UNU ke depan diharapkan bisa menjadi perguruan yang lebih bermanfaat.
Pengelola yayasan, kata dia, bisa menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah, dan pemerintah pun bisa melakukan pembinaan. Dengan hal itu, tentunya aktivitas di kampus pun bisa berjalan dengan lebih baik.
"Kerjasama itu penting, karena perguruan tinggi tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan pemerintah," katanya.
Sementara itu, peresmian itu sendiri itu dilakukan memanfaatkan tempat di Pendopo Kabupaten Blitar. Setelah diresmikan, ada kuliah perdana oleh Menristekdikti.
Rektor UNU Blitar Zainudin mengatakan izin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) untuk UNU Blitar turun pada awal September 2016. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016