Surabaya (Antara Jatim) - Ribuan seniman perupa dari sejumlah daerah di Jawa Timur melukis Kalimas sebagai salah satu upaya promosi wisata sungai di Surabaya.

"Salah satunya mendorong potensi wisata Kalimas agar semakin dicintai masyarakat," ujar Ketua Dewan Kesenian Jawa Timur Taufik Monyong di sela Festival Kalimas di kawasan Monkasel Surabaya, Jumat.

Para seniman menuangkan karyanya pada kanvas sembari duduk di taman maupun trotoar di sekitar sungai dan sekitar Monumen Kapal Selam (Monkasel) yang berada tepat di tepian Kalimas.

Seniman, kata dia, juga bermaksud memperkenalkan kepada masyarakat bahwa sungai adalah kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan karena sangat membantu keberlangsungan hidup manusia.

Pihaknya berharap peran pemerintah terhadap pemeliharaan sungai, antara lain dengan memberi perhatian terhadap kebersihan serta menjaga ekosistem yang berada di dalamnya.

"Kami sengaja mengambil tema sungai karena itu bagian dari sindiran kepada pemerintah dan masyarakat agar memiliki kepedulian menjaga sungai karena sungai itu merupakan pusat kehidupan masyarakat," katanya.

Pada kesempatan sama, juga dilakukan ruwatan kali yang merupakan simbol penyucian Kalimas itu dilakukan dengan menuangkan air suci dari Makam Sunan Ampel oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf.

"Sungai merupakan simbol peradaban, di belahan dunia manapun peradaban lahir dari dekat sungai sehingga sungai dan kehidupannya harus kita jaga bersama," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu berharap ruwatan kali seperti ini tidak hanya sebagai simbol melainkan juga bisa menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya menjaga kehidupan sungai.

"Sungai itu bisa menjadi sumber kehidupan manusia kalau dipelihara dengan baik, serta menjadi potensi wisata sangat luar biasa," katanya.

Festival Kalimas berlangsung pada 28-30 Oktober 2016 dengan dimeriahkan sejumlah pengisi acara, seperti penampilan dari Mr D, musik balada, parade gamelan, parade rock, hadrah, jaranan turonggo seto kinasih, tari, teater, sastra, perkusi, pemutaran film sungai, serta memancing sampah. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016