Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji membenarkan adanya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Kepala BKD Kabupaten Malang Suwandi.

"Laporan dari Kapolres Malang yang saya terima memang begitu. Dia (tersangka OTT) memang bagian memasukkan PNS," katanya di sela 'Ngopi Bareng Kepala BNN Budi Waseso dengan Media' di Surabaya, Rabu malam.

Ia mengemukakan hal itu di sela acara yang dihadiri Kepala BNN Pusat Komjen Pol Budi Waseso, Wagub Jatim H Saifullah Yusuf, Kasdam V/Brawijaya, Kasarmatim, Kasgartap, dan Ketua PWI Jatim Akhmad Munir.

Informasi dari sumber lain menyebutkan upaya OTT itu dilakukan tim Polda Jatim dan pelaku langsung dibawa ke Mapolda Jatim, namun Kapolda Jatim menyatakan pihaknya menerima laporan dari Kapolres Malang.

"Dia (tersangka OTT) yang menerima dan menyeleksi calon PNS yang mendaftar selama ini," kata orang nomor satu di jajaran Polda Jatim itu tanpa memberi keterangan lebih rinci.

Dalam 'Ngopi Bareng' itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji mengakui kendala paling berat dalam penegakan hukum adalah melawan 'musuh' dari dalam.

"Kalau musuh di luar itu gampang mengatasi, tapi kalau 'musuh' di dalam itu yang paling sulit, karena setiap tindakan kita akan selalu bocor kepada musuh di luar, sehingga penegakan hukum bisa gagal," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menyatakan pihaknya telah menyiapkan tim khusus yang akan bertindak tegas pada pengedar narkoba yang merusak jutaan generasi muda.

"Kami tidak ngawur, karena kami punya data pelanggaran hukum dari pengedar itu. Pernyataan Presiden bahwa Indonesia berstatus darurat narkoba itu juga sudah di atas UU," katanya dalam acara yang juga dirangkai dengan pertemuan BNN/BNNP dan Reserse Narkoba se-Indonesia itu. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016