Banyuwangi (Antara Jatim) - Untuk pertama kalinya Pelabuhan Tanjungwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, disinggahi kapal pesiar dengan membawa membawa 81 wisatawan asing dari Australia, Kanada, Amerika Serikat dan negara Eropa lainnya, Kamis.
     
Begitu berlabuh di Pelabuhan Tanjungwangi, rombongan wisatawan disambut oleh tabuhan hadrah yang rancak. Satu persatu, para turis yang turun dari kapal mendapatkan kalungan rangkaian bunga dari para penari gandrung dan kuntulan.
     
Sambutan yang hangat tersebut membuat para wisatawan yang berlayar dengan kapal pesiar tersebut mengaku terkesan. Salah satunya adalah wisatawan asal Australia, Borgy Leakey (60). Wanita asal Sidney itu terlihat sumringah mendapatkan sambuatan spesial. "Sambutan yang sangat ramah," ujarnya.
     
Borgy Leaky menuturkan, dia sudah tidak sabar untuk mengeksplorasi keindahan alam Banyuwangi. Apalagi ini adalah pertama kalinya dia berkunjung ke kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu, meskipun sudah beberapa kali ke Indonesia sebelumnya.
     
"Saya semakin tidak sabar untuk segera mendaki Gunung Ijen yang sangat terkenal itu," katanya.
     
Account Executive Cruise Asia, Mudzi, mengatakan kapal pesiar Silver Discoverer ini membawa 81 wisatawan dan 150 kru kapal.
     
"Setelah satu tahun kita proses negosiasi dengan agen-agen kapal pesiar, ini pertama kalinya kita bawa trip ke Banyuwangi. Banyuwangi kami pilih sebagai salah satu daerah Indonesia yang memiliki  beragam destinasi wisata unik untuk dikunjungi," katanya.
     
Mudzi melanjutkan, selama di Banyuwangi para wisatawan akan diajak mengunjungi beberapa lokasi wisata, seperti Gunung Ijen, Perkebunan Kopi Kaliklatak dan Desa Adat Using (Suku asli rakyat Banyuwangi) di Kemiren.
     
"Di Kemiren para wisatawan kami ajak untuk menyusuri sawah, berbaur dengan penduduk desa, melihat secara langsung aktivitas keseharian warga, dan mengenal budaya Suku Using dari dekat," katanya.
     
General Manager Pelindo III Tanjungwangi Bangun Swastanto Baharudin menambahkan kedatangan kapal pesiar itu telah melalui persiapan matang yang panjang sejak setahun lalu. Baik terkait perizinannya maupun survei kelayakan pelabuhan dan destinasi wisata. Untuk destinasi wisata, Banyuwangi dinilai memiliki destinasi yang beragam dan menarik.
     
"Masuknya kapal pesiar ke Banyuwangi ini telah kami nantikan sejak dua tahun lalu. Ini juga menjadi jawaban jika Banyuwangi sangat potensial untuk disinggahi kapal pesiar internasional. Apalagi jika dermaga kapal pesiar Marina Boom nanti selesai dibangun, tentu semakin banyak kapal pesiar masuk ke Banyuwangi," katanya.
     
Saat ini di Banyuwangi memang sedang dirintis pembangunan dermaga kapal pesiar atau marina dengan investasi lebih dari Rp500 miliar yang dikembangkan oleh PT Pelabuhan Indonesia III. Marina itu diproyeksikan terintegrasi dengan berbagai fasilitas wisata, dan diharapkan rampung tahun 2018 atau 2019.
     
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkab Banyuwangi MY. Bramuda mengatakan wisatawan ke Banyuwangi terus meningkat dengan signifikan setiap tahunnya. Di tahun 2014, kunjungan domestik tercatat 1,6 juta dan melesat di tahun 2015 menjadi 2,3 juta pengunjung.
     
Sementara kunjungan wisatawan asing tercatat 30 ribu pada 2014 dan naik menjadi 40 ribu pada 2015. Di tahun 2016, Banyuwangi menargetkan ada 50 ribu turis masuk ke Banyuwangi untuk berwisata.
     
"Dijadwalkan pada tahun 2017 mendatang, Cruise Asia juga akan membawa beberapa kapal pesiar besar untuk kembali singgah di Banyuwangi. Diharapkan ini menjadi pemicu bagi kunjungan kapal-kapal pesiar lainnya ke Banyuwangi. Sebab destinasi wisata di Banyuwangi beragam, ada pantai, gunung, perkebunan kopi dan kesenian tradisi yang masih kental," kata Bramuda.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016