Banyuwangi (Antara Jatim) - Tim penari Gandrung, kesenian khas Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan kehormatan diundang tampil pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Negara, Jakarta, 28 Oktober 2016.
     
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Rabu mengatakan undangan dari Presidem Joko Widodo tersebut merupakan penghargaan bagi seni tradisi Banyuwangi, terutama Tari Gandrung.
     
Anas mengaku merasa bangga karena kesenian daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu diminta secara langsung oleh Presiden Jokowi untuk menjadi salah satu pengisi budaya pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini.
     
"Ini merupakan apresiasi yang luar biasa dari Bapak Presiden terhadap pengembangan seni dan budaya daerah. Tentu saja momentum ini bisa semakin menumbuhkan rasa cinta generasi muda Banyuwangi kepada seni budayanya," kata Anas.
    
Ia melanjutkan, Tari Gandrung akan disuguhkan pada malam hari usai upacara peringatan Sumpah Pemuda, yakni pada Pergelaran Suara Bangsa Ekspresi Budaya. Gandrung akan ditampilkan sebelum pidato budaya dari Presiden Jokowi.
     
Selain itu, pihak Istana juga meminta Banyuwangi untuk menampilkan seni Kuntulan yang juga merupakan seni tradisi khas Banyuwangi.
     
"Jadi Banyuwangi mendapatkan kehormatan untuk menampilkan dua seni tradisi daerah sekaligus," ujar Anas.
     
Bupati berterima kasih kepada para budayawan yang tak pernah lelah mendorong pengembangan seni budaya Banyuwangi. Berbagai festival seni budaya dalam Banyuwangi Festival yang digelar sepanjang tahun sukses membangkitkan gairah warga membangun wadah kreasi seni budaya generasi muda.
      
Pada tahun 2010, katanya, jumlah sanggar tari baru ada 13 unit, namun kini jumlahnya berlipat menjadi 59 sanggar. "Ditambah sanggar-sanggar yang lebih kecil, jumlahnya bisa mencapai 70 sanggar seni," ujar Anas.
     
Tari Gandrung sendiri merupakan salah satu tarian khas Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai “Warisan Budaya Bukan Benda” oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2013. Untuk mengangkat dan melestarikan kesenian daerah, Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar atraksi kolosal Festival Gandrung Sewu. Lebih dari seribu penari Gandrung tampil dalam acara di bibir Pantai Boom dengan latar belakang Selat Bali tersebut.
     
Pada tahun 2013, Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyempatkan diri menonton festival yang selalu menyedot perhatian ribuan wisatawan tersebut, kata Anas.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016