Tulungagung (Antara Jatim) - Komunitas pecinta budaya di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis menggelar lomba kreasi memedi sawah atau membuat boneka orang-orangan berbahan jerami dan aneka bahan daur ulang sebagai sarana pengusir hama burung di sawah.
    
Kegiatan lomba kreasi memedi sawah yang digelar di pinggiran pematang sawah Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat itupun berlangsung semarak.
    
Dari total 18 kelompok peserta yang ikut berkompetisi, masing-masing membuat aneka boneka menyerupai bentuk orang dengan bahan jerami dan aneka sampah daur ulang.
    
"Karena masih pertama, kami mempersilahkan peserta untuk membuat boneka orang-orangan hasil kreasinya di rumah dan menampilkan di sini dalam bentuk jadi untuk di pasang di pinggir sawah warga," kata Ahsan Musodiq, tim juri lomba kreasi memedi sawah di konfirmasi di sela penilaian.
    
Hudi Darsono, tim juri lain mengatakan ada empat unsur penilaian dalam lomba membuat orang-orangan sawah tersebut, yakni bentuk, keindahan, orisinalitas karya serta kreatifitas boneka memedi sawah yang dibuat.
    
"Melalui lomba kreasi ini kami ingin menghidupkan kembali tradisi petani dahulu sebelum ada gelombang modernisasi pertanian yang menggunakan orang-orangan sawah untuk mengusir hama burung," ujarnya.
    
Ia menjelaskan, ada ciri khas bentuk orang-orangan sawah yang dibuat masing-masing peserta, yaitu penggunakan dua batang kayu yang dipasang saling melintang sehingga membentuk struktur rangka utama badan boneka.
    
Untuk membentuk boneka orang-orangan atau memedi sawah, selanjutnya peserta merajut tumpukan jerami yang ditali yang melintang atas sehingga membentuk tangan, badan ke bawah, kepala dan kaki yang kemudian diberi pakaian serta wajah modifikasi.
    
"Dari bentuk dasarnya itu peserta diperkenankan membuat kreasi dengan cara masing-masing sehingga tampil unik dan semenarik mungkin," ujarnya.
    
Ririn Wulandari, guru sekolah alam di Tulungagung yang ikut serta lomba kreasi mengatakan, boneka orang-orangan sawah menyerupai bentuk tokoh kartun yang mereka bawa merupakan hasil buatan siswa-siswi TK sekolahnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016