Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak enam warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur, terdeteksi menjadi pengikut Dimas Kanjeng dan diduga mereka bertahan di lokasi padepokan yang berada di Probolinggo.

Kepala Desa Bancong Ibnu Sujono, di Madiun, Selasa mengatakan, satu dari enam warga yang diduga terdeteksi tersebut adalah warganya yang bernama Imam Nahrowi.

"Selain sebagai warga saya, Imam Nahrowi tersebut juga sekaligus sebagai Kepala Dusun Bancong," ujar Ibnu Sujono kepada wartawan.

Menurut dia, sudah sejak empat bulan terakhir keberadaan yang bersangkutan tidak diketahui. Rumah dan nomor teleponnya sudah kosong dan tidak dapat dihubungi. 

Bahkan istri dan anak yang bersangkutan sudah pulang ke keluarganya yang berada di Yogyakarta. Apalagi, rumah milik Iman Nahrowi saat ini dalam sitaan salah satu bank.

"Dimungkinkan keberadaan yang bersangkutan saat ini di Probolinggo. Banyak kabar yang menyebutkan jika ia menjadi pengikut Dimas Kanjeng," kata dia.

Sementara, Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Madiun Agus Budi Wahyono, mengatakan, meski terdapat kabar ada enam warga Kabupaten Madiun yang terdeteksi sebagai pegikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, namun pihaknya mengaku belum menerima data secara resmi dari pihak kepolisian.

"Infonya memang begitu. Namun, kami belum menerima data resmi dari pihak berwenang tentang siapa-siapa saja yang ikut Dimas Kanjeng," ungkap Agus.

Sesuai informasi, selain Imam Nahrowi warga Desa Bancong, lima warga lainnya yang terdeteksi sebagai pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi adalah, Sahiah warga Desa Kuwu, Kecamatan Balerejo; Suyatno warga Desa Tulurejo, Suwito warga Desa Gunungsari, dan Hilmah Nur Laila warga Desa Nglames, Kecamatan Madiun; serta Suherman warga Desa Tempursari, Kecamatan Wungu.

Agus menambahkan, meski belum menerima data resmi dari kepolisian, namun pihak Pemkab Madiun siap memfasilitasi jika nantinya harus menjemput warganya yang saat ini mungkin bertahan di Padepokan Dimas Kanjeng pimpinan Taat Pribadi yang berada di Probolinggo.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait lainnya untuk memantau keberadaan warga yang diduga sebagai pengikut Dimas Kajeng tersebut," imbuhnya. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016