Banyuwangi (Antara Jatim) - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengemukakan pergelaran Banyuwangi Batik Festival telah  berhasil mengangkot pamor batik di daerah ujung timur Pulau Jawa tersebut sekaligus menggerakkan perekonomian para perajin batik lokal.
     
Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin mengatakan batik kini tumbuh pesat di daerahnya seiring dengan tumbuhnya sektor pariwisata. Banyak wisatawan yang menjadikan batik sebagai buah tangan alias oleh-oleh ketika pulang dari Banyuwangi.
     
"Kini para perajin batik tumbuh dan berkembang. Sebanyak 53 event wisata yang kami gelar dalam Banyuwangi Festival sepanjang tahun ini ikut mengangkat pamor batik. Semoga ke depan semakin tumbuh karena kini juga sudah mulai berjalan jurusan batik di salah satu SMK yang ada di Banyuwangi," ujarnya.
      
BBF yang digelar pada Minggu (9/10) malam dihadiri oleh Ketua DPR Ade Komarudin, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
      
Pada Banyuwangi Batik Festival (BBF) ditampilkan batik karya para perancang lokal dan desainer nasional. Desain-desain busana batik yang tampil di atas panggung menunjukkan perkembangan kreativitas yang luar biasa dari para perajin dan desainer lokal.
      
Menurut Anas, sejak digelar pertama kali pada 2013, hingga kini BBF  telah mampu menjadi media bagi peningkatan kualitas batik daerah. Puluhan karya batik Banyuwangi yang bertema Sekar Jagat Blambangan tampil memukau dan elegan. Motif Sekar Jagad Blambangan merupakan penggambaran tentang apa-apa yang indah dari daerah yang dulunya merupakan wilayah Kerajaan Blambangan ini.
     
Ia mengemukakan desainer lokal yang terlibat dalam fashion malam berlomba mendesain dengan apik. Keserasian warna yang dikolaborasikan dalam desainnya melahirkan desain nuansa lokal Banyuwangi, namun mampu berbicara dalam konteks global.
     
Memasuki tahun keempat, katanya, BBF  telah mampu menjadi pengungkit kunjungan wisatawan sekaligus menjadikan batik Banyuwangi sebagai identitas daerah.
     
"Kita semua patut bersyukur karena batik ini terkait langsung dengan ekonomi perajin lokal. Semakin laris, tentu semakin bagus. Kami juga sudah bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk ikut melatih para perajin batik lokal," kata suami Ipuk Fiestiandani tersebut.
     
Mengutip data BPS, Anas mengemukakan nilai tambah industri pakaian (fashion) dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banyuwangi pada 2014 mencapai Rp92,09 miliar, tumbuh 11 persen dibanding 2013 yang mencapai Rp83 miliar. Sementara untuk angka di 2015 masih dalam perhitungan BPS
.
"Batik menjadi salah satu penggeraknya," ujar Anas.
     
Sementara Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf yang berkesempatan menyaksikan langsung ajang BBF mengatakan UNESCO mengakui batik sebagai warisan budaya tak benda, sehingga kita harus melindungi keaslian dan terus mengembangkannya.
     
BBF, kata Triawan, merupakan ajang untuk menujukkan kecintaan terhadap batik serta melestarikan budaya untuk anak cucu. "Pelaksanaan BBF wujud kecintaan pada budaya lokal dalam menggugah generasi pembatik untuk meningkatkan daya saing di bidang fashion," ujarnya.
     
Desainer nasional yang selama ini ikut mendampingi para perajin lokal, Priscila Saputro, kali ini mendesain khusus batik dengan nama koleksi Flora Universa. "Flora Universa merupakan sebuah persembahan estetika busana berbasis tradisi sebagai respons positif kepada Banyuwangi," ujarnya.
     
Priscilla mengatakan, usai BBF, Presiden Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma akan membawa batik Banyuwangi dalam ajang peragaan busana prestisius "Who’s Next" di Paris, Prancis pada Februari 2017.
     
"Kami akan bawa batik Banyuwangi ke event industri fashion dunia tersebut," ujarnya.
     
BBF 2016 juga menampilkan putri Indonesia 2016 Kezia Roslin Cikita sebagai ikon batik Banyuwangi. Kezia tampil elegan dengan gaun malam karya Priscila Saputro. Busana yang dikenakan Putri Indonesia itu adalah batik sekar jagad blambangan warna merah yang dipadupadankan dengan aplikasi kristal swarovsky yang menonjolkan kesan mewah nan elegan. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016