Ka'bah sebagai Kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia, tentu sangat menarik untuk dipelajari lebih dalam dan detail, tak terkecuali kiswah (kain penutup Kabah) yang melindungi Baitullah dan selalu diganti setiap tahun tersebut.

Museum Kiswah  berada di wilayah Hudaybiyah, Mekkah atau sekitar 10 kilometer dari Masjidilharam. Begitu Anda menginjakkan kaki di lokasi museum, maka Anda akan disambut oleh gedung megah yang bertuliskan "Exhibition of the Two Holy Mosque Architecture" atau lebih dikenal dengan Museum Kiswah.

Meski bernama Museum Kiswah, museum tersebut tidak hanya menyimpan kiswah-kiswah yang pernah digunakan menutupi Ka'bah saja, tetapi banyak benda-benda dan barang-barang lain yang bernilai sejarah yang dulu berada di Masjidil Haram dan Nabawi.

Selain itu, juga ada sejarah perkembangan mushaf Alquran dari masa ke masa, termasuk mushaf yang ditulis oleh sahabat nabi, yakni Usman bin Affan.

Pada musim haji maupun umrah, Museum Kiswah selalu ramai dikunjungi umat Islam dari berbagai belahan dunia. Hanya saja, museum tersebut hanya dibuka setelah Ashar dan ditutup menjelang Isya, sehingga waktunya hanya sebentar.

Selain itu, jumlah pengunjung yang masuk pun dibatasi hanya 100 orang dan diberi waktu selama 20 menit.

Benda-benda atau barang-barang yang tersimpan di Museum Kiswah berasal dari abad 10 Hijriah atau 632 Masehi. Benda-benda tersebut telah menjadi saksi bagi jutaan wajah kaum Muslim yang tersenyum, menangis, termenung dan khusuk dalam meniti hubungan hati dengan Allah dalam haji maupun umrah.

Museum Kiswah terbagi menjadi tujuh bagian, yakni hall, area miniatur Masjidilharam dan Masjid Nabawi, Ka'bah dan mushaf Alquran hall, The Photograpic hall, Inscription hall, the Prophet's Mosque hall, dan Zamzam well hall.

Sebelum mengelilingi area museum, pengunjung menapaki tangga menuju Ka'bah yang digunakan pada tahun 1240 H dan Maqom Ibrahim pada zaman dahulu.

Di tengah area museum, akan Anda jumpai pintu Ka'bah yang digunakan pada tahun 1363 H, lalu pilar Ka'bah, mushaf Alquran dari masa  ke masa serta peralatan yang dipakai mengambil air sumur Zamzam.

Sejarah mencatat, Kiswah Baitullah itu dibuat pertama kali di Mekkah pada masa pemerintahan Al Malek Abdul Azis bin Abdul Al Saud pada 1346 H. Dan, setiap tanggal 9 Dzulhijah atau menjelang Idul Adha (hari raya idul kurban) selalu diganti.

Untuk merajut Kiswah dibutuhkan waktu selama 8-10 bulan dan menghabiskan sutera sebanyak 670 kilogram untuk setiap kali merajut satu kiswah.

"Allahu Akbar," ucap seorang jamaah haji dari Malang, Saerozi, mengagumi detail-detail isi museum itu. (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016