Jember (Antara Jatim) -  Manajer Administrasi Keuangan dan Usaha Pabrik Gula (PG) Semboro Agus Budi Juono mengimbau para petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tetap menanam tebu, meskipun kadar kandungan gula di dalam batang (rendemen) tebu saat ini rendah.

"Tanaman tebu masih jauh lebih kuat bertahan di cuaca ekstrem dibandingkan tanaman lainnya, seperti tembakau, padi dan jagung," katanya di Jember, Kamis.

Ia mengatakan tanaman tebu masih lebih unggul dibandingkan komoditas yang lain menghadapi perubahan cuaca yang tidak menentu karena seburuk apapun pasti tetap dapat dipanen dibandingkan komoditas lainnya, seperti tembakau atau hortikultura.

"Saya menyarankan petani tebu tidak beralih untuk menanam komoditas lainnya karena untuk menunjang produksi gula nasional, apalagi Jawa Timur merupakan lumbung gula nasional," tuturnya.

Di sisi lain, lanjut dia, harga lelang gula tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu, meskipun rendemen tebu milik petani di Jember dan sekitarnya tergolong rendah yakni berkisar 6 persen.

"Harga lelang gula memang mengalami tren penurunan dari awal Ramadhan Rp14.000 per kilogram, menjadi Rp12.000 hingga sekarang Rp11.300 per kilogram, sedangkan tahun lalu sekitar Rp10.000 per kilogram. Kami prediksi ke depan, harga lelang gula petani akan naik," katanya.

Meskipun tingkat rendemen tebu lebih rendah dibandingkan tahun 2015 lalu, ia  mengklaim bahwa petani mendapatkan penghasilan yang sama dan tingkat rendemen tebu musim giling 2016 rata rata sekitar 6,17 persen.

"Tahun lalu rendemen tebu sebesar 8,19 persen, sehingga ada penurunan rendemen dua point. Ini akibat iklim La Nina dan El Nino yang terjadi. Dengan harga lelang saat ini, kami rasa pendapatan petani stabil," katanya menjelaskan.

Di sisi lain, katanya, PG Semboro juga terus melakukan investasi berupa perbaikan alat produksi gula setiap tahunnya, terutama perbaikan untuk peningkatan kapasitas produksi dan mutu perasan gula untuk memenuhi standar pabrik gula.

Sementara Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) Kabupaten Jember Yeyek Sugiarto mengatakan rendemen tebu petani di kabupaten setempat terus menurun dari 6,5 persen menjadi 5,8 persen akibat hujan yang mengguyur di kabupaten setempat.

"Saat ini rendemen tebu terus turun yakni berkisar 5,7 hingga 5,8 persen akibat hujan yang terus mengguyur Jember, bahkan beberapa hari terakhir hujan cukup deras juga turun di beberapa kecamatan di Jember," tuturnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016