Kediri (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur, menambah kuota atau tenaga program kursus Bahasa Inggris bagi warga atau "English Massive Program" (Emas), dengan tambahan sekitar 30 orang.
     
"Kami rekrut untuk tambahan lagi sebanyak 30 orang, ditambah yang sudah ada berarti secara total nantinya ada sekitar 50 orang tutornya," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto di Kediri, Jumat.
     
Ia mengatakan, adanya tambahan tutor untuk "English Massive Program" tersebut dilakukan agar program kursus Bahasa Inggris secara gratis itu bisa terealisasi dengan baik.
     
Seluruh warga di Kediri bisa mendapatkan kursus, guna persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlangsung saat ini. Masyarakat diajari untuk berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, agar mereka bisa lebih lancar komunikasi, terutama dengan warga asing.
     
Pihaknya juga mengungkapkan, "English Massive Program" itu memang diperuntukkan bagi masyarakat pada umumnya di segala umur. Mereka diberikan kursus Bahasa Inggris secara gratis atau tanpa dipungut biaya.
     
Bahkan, warga juga tidak perlu dibuat risau dengan berbagai alat tulis yang harus disiapkan untuk program tersebut, sebab semuanya sudah disediakan oleh dinas pendidikan.
     
Namun, tutor yang direkrut juga bukan sembarangan. Dinas Pendidikan Kota Kediri memberikan syarat yang ketat, seperti pendaftar berumur maksimal 25 tahun dan harus mahir di Bahasa Inggris. Mereka semua akan diseleksi oleh tim dan akan diperbantukan di program "Emas" selama setahun. 
     
"Dari semua berkas yang masuk, semuanya akan diseleksi dan akan kembali diuji dalam beberapa tahapan secara ketat," katanya. 
     
Program tersebut, lanjut dia, sebenarnya sudah berjalan, namun banyak warga yang kurang mengetahuinya. Mereka masih ragu ikut, karena khawatir harus membayar sejumlah uang untuk kursus.
     
"Evaluasinya di pelaksanaan lalu, banyak warga yang belum tahu program 'Emas' itu, padahal 'Emas' tidak membayar, tidak perlu memikirkan untuk ATK, termasuk biaya," katanya.
     
Pihaknya juga berharap, seluruh RT siap menjalankan program "Emas" ini. Syarat yang diajukan sangat mudah, dimana RT harus menyediakan lokasi yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar. Bahkan, lokasi yang disediakan pun juga sederhana pun tidak masalah.
     
Ia mengaku sempat mendengar aktivitas kegiatan "Emas" di Stasiun Kediri sempat terhenti, karena masalah lokasi. Pihaknya pun meminta agar semangat peserta tidak terhenti, hanya karena masalah lokasi kegiatan. Ia menekankan, dimana pun lokasi bisa dimanfaatkan untuk program tersebut.
     
"Orientasi kami, masyarakat diharapkan bisa berbicara, kalau menulis nomor dua. Mereka bisa praktik, jadi tempat dimana saja yang penting disepakati bersama," tegasnya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016