Surabaya (Antara Jatim) - Istri Ahmad Yunus dari Asemrowo, Surabaya yang korban kecelakaan kereta api di Babat Lamongan (29/9), yakni Inah Dwi Amirahayu, mengaku tak mempunyai firasat apa-apa sebelum kepergian suaminya dan mengaku sudah ikhlas menerima semuanya.  

"Saya tidak punya firasat apa-apa sama suami. Malamnya, ia sempat pamitan ingin ikut menghantarkan saudaranya menikah di Lamongan," kata Inah Dwi Amirahayu kepada Antara di Surabaya, Jumat.

Inah mengaku sudah ikhlas dengan kepergian suaminya. Dia pun meminta semuanya untuk memaafkan kesalahan yang pernah dibuat suaminya.

"Ikhlas gak ikhlas ya harus ikhlas, harus menerima musibah ini karena semua sudah takdir," katanya lirih.

Inah tak bisa menahan kesedihan dalam dirinya. walau merasa sudah lebih tenang dibanding sebelumnya, tetap saja dia tak bisa menahan tangis setiap kali berbicara mengenai suaminya. ia tidak menyangka bila sang suami menjadi korban akibat kecelakaan tersebut.

"Niatnya, siangnya, saya mau berangkat bersama anak-anak untuk menyusul suami ke Lamongan. saya sengaja berangkat siang karena anak-anak ada ujian di sekolah. Saat saya dapat kabar dari saudara bahwa suami jadi korban kecelakaan, saya langsung syok," ungkapnya.

Inah bercerita, sang suami Yunus dikenal sebagai suami yang baik. Dia bekerja pada salah satu perusahaan dengan istrinya di pabrik garam di kawasan Asemrowo. Yunus pun meninggalkan dua orang anak Ratulina (10) dan Ananda (7).

"Saya berharap nantinya perlintasan kereta api di sana bisa dipasang palang pintu perlintasan agar tak lagi menelan korban," harapnya.

Sebelumnya, kecelakan maut melibatkan Mobil Avanza bernopol L 1637 RC ditabrak kereta api di Plaosan, Babat, Lamongan. Mobil Avanza tersebut dari arah Surabaya hendak ke Lamongan.

Dari enam orang yang ada di dalam mobil dipastikan lima orang meninggal dunia. Mereka masih satu keluarga yakni Ahmad Yunus, (35), Munaji, (72), Susilo, (20), Watini (64) dan Wakinah (60). Sementara sang sopir Haryono mengalami luka berat dan sampai saat ini dirawat di IRD RSUD Dr Soetomo Surabaya.

"Rombongan rencananya mau iring-iringan pengantin di Babat. Ika Lutfi mempelai wanita adalah cucu dari Wakinah yang rumah ibunya di Babat. Neneknya ini memang ingin menyaksikan pernikahan cucunya di Lamongan," kata Irianto yang masih kerabat dengan korban.

Kelima jenazah korban kecelakaan datang di rumah duka Kamis sekitar pukul 18.30 WIB di Jalan Genting 4 RT 4 RW 3 Kalianak Surabaya. Rumah jenazah sendiri hingga hari Jumat masih ramai dikunjungi kerabat serta keluarga yang ingin menyampaikan rasa dukanya. (*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016