Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan uji coba memanfaatkan benih biji bawang merah di areal seluas 1,5 hektare sebagai pengganti benih bungkul bawang merah yang biasa dimanfaatkan petani.
    
"Penanaman benih biji bawang merah sebagai uji coba sebanyak 6 kilogram dengan luas lahan seluas 1,5 hektare mulai dilakukan hari ini," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, di Bojonegoro, Kamis.
    
Ia menyebutkan lokasi tanaman bawang merah dengan memanfaatkan benih biji bawang merah sebanyak 6 kilogram dilakukan di Kecamatan Kedungadem dan Gondang, masing-masing di tiga lokasi.
    
Selain itu, lanjut dia, penananam bawang merah dengan memanfaatkan benih biji bawang merah juga dilakukan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, tetapi dilakukan secara swadaya.
    
"Benih biji bawang merah sebanyak 6 kilogram itu untuk pengadaannya dari anggaran APBD 2016," jelas dia.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan para petani bawang merah di sejumlah desa di Kecamatan Temayang, Kedungadem, Gondang, dan kecamatan lainnya, selama ini biasa memanfaatkan benih bungkul bawang merah.
    
Dengan memanfaatkan bungkul bawang merah biaya produksinya cukup besar karena membutuhkan 1 ton bungkul bawang merah per hektare yang harganya bisa mencapai Rp55 juta.
    
Tapi dengan memanfaatkan benih biji bawang merah maka biaya produksinya menjadi jauh berkurang karena hanya menghabiskan berkisar 4-5 kilogram biji bawang merah per hektare dengan harga Rp3,5 juga per kilogram.
   
 "Caranya benih biji bawang merah harus disemai dulu sebelum ditanam di lahan yang tanahnya sudah diolah," ucapnya menegaskan.
    
Ia optimistis dengan memanfaatkan benih biji bawang merah ini kaulitas bawang merah juga produksinya akan lebih bagus dibandingkan dengan tanaman bawang merah yang memanfaatkan benih bungkul.
    
Oleh karena itu, lanjut dia, kalau dalam uji coba tanaman bawang merah berhasil maka akan dikembangkan di areal tanaman bawang merah di daerahnya.
    
"Luas tanaman bawang merah di daerah kami rata-rata sekitar 2.500 hektare per tahunnya," tandasnya.
    
Ia menambahkan tanaman bawang merah yang biasa ditanam petani di wilayah selatan daerahnya itu sekarang menjadi andalan karena memberikan hasil yang menguntungkan dibandingkan dengan tanaman lainnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016