Ngawi (Antara Jatim) - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Madiun yang sebelumnya melanda wilayah Kota dan Kabupaten Madiun serta sudah surut, Kamis, terpantau meluas ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
"Air luapan Bengawan Madiun semakin tinggi sejak Rabu (28/9) malam. Dan hingga pagi ini masih menggenangi sejumlah wilayah Ngawi yang rawan banjir," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ngawi, Eko Heru Cahyono, di Ngawi, Kamis.
Menurut dia, banjir Ngawi terjadi empat kecamatan, yakni Kecamatan Kwadungan, Pangkur, Padas, dan Ngawi. Untuk Kecamatan Kwadungan terjadi di tujuh desa, yakni Desa Kendung, Simo, Purwosari, Tirak, Diden, Warok Kalong, dan Sumengko.
Sedangkan di Kecamatan Pangkur, air menggenang di empat desa, yakni, Warok Tengah, Gandri, Ngompro, dan Pleset. Kecamatan Padas melanda satu desa, yakni Desa Bendo, dan Kecamatan Ngawi melanda di Desa Magunharjo.
Ia menuturkan ketinggian air berkisar antara 30 centimeter hingga satu meter. Adapun rumah warga yang tergenang mencapai ratusan rumah.
"Jumlah rumah yang kemasukan air mencapai ratusan. Tim di lapangan masih terus mendata, meski demikian banyak warga yang memilih bertahan di rumahnya," kata dia.
Untuk mengantisipasi keadaan darurat, pihaknya telah menyiapkan posko di lokasi yang dianggap aman. Pos komando penanganan bencana tersebut dibangun di Desa Warok Kalong.
"Posko sementara ini kami dirikan di wilayah Kecamatan Kwadungan yang merupakan daerah paling parah terkena banjir," kata dia.
BPBD meminta warga yang berada di wilayah banjir untuk waspada jika ketiggian air semakin tinggi. Namun ia berharap, sore atau malam nanti banjir segera surut.
"Jika hari ini tidak hujan, maka diharapkan banjir sudah surut. Meski demikian, warga di daerah rawan banjir tetap diimbau waspada mengingat curah hujan masih tinggi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016