Malang, (Antara Jatim) - Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur melakukan prosesi wisuda kepada dua mahasiswa difable angkatan pertama yang memiliki gangguan lambat belajar sejak kampus tersebut didirikan, bersamaan dengan 1.159 wisudawan lain.

"Alhamdulillah kuliah saya selesai, dan saya ingin sekali bertemu rektor UB untuk difasilitasi ketemu serta mencarikan pekerjaan buat saya," kata Dony Febrianto, salah satu mahasiwa difabel yang ditemui usai prosesi wisuda di Malang, Sabtu.

Dua mahasiswa difabel yang diwisuda merupakan angkatan 2013 dan menempuh kuliah di jurusan pariwisata dengan nama Dony Febrianto serta Dani Candra Maulana.

Dony mengaku juga berencana membuka usaha sendiri, seperti biro perjalanan wisata untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, dengan diawali mengumpulkan uang untuk membangun bisnis perjalanan wisata.

"Selama ini orang-orang di sekitar saya masih bertindak diskriminatif terhadap saya, sehingga kadang saya kurang percaya diri jika harus mencari pekerjaan," katanya.

Sementara Dani Maulana Candra mengaku bercita cita menjadi dosen agar bisa memberi pengetahuan kepada mahasiswa tentang dunia pariwisata.

"Saya sering berkonsultasi dengan guru di SMKN 2 Malang ketika saya mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran di kampus, dan saya bercita-cita menjadi dosen" katanya.

Sementara Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) kedua mahasiswa tersebut, masing-masing Dony Febrianto mendapatkan IPK 3.6 dan Dani Candra Maulana mendapatkan IPK 3.18.

Sebelumnya, Universitas Brawijaya memproklamirkan diri sebagai kampus inklusif dan ramah difabel pada tahun 2012, dengan membuka program seleksi penerimaan khusus penyandang difabel (SPKPD). 
     
Pada tahun 2012 tersebut, jumlah mahasiswa yang diterima sebanyak 15 orang, dan pada tahun 2013 bertambah sebanyak 25 orang, 2014 sejumlah 20, serta tahun 2015 sebanyak 14 orang, dan pada tahun 2016 sebanyak 15 orang.(*)


Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016