Surabaya (Antara Jatim) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia melirik Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk memenuhi Sumber Daya Manusia atau tenaga operasional yang mencapai 25 persen di tahun 2019.
"Sekarang masih ada 3800 pegawai. Tapi, dengan peralatan yang semakin betambah di tahun 2019 nanti, tidak menutup kemungkinan SDMnya juga akan ditambah menjadi 7 ribu orang mulai yang berijazah SMK, S1 dan S2," kata Direktur Personalia dan Umum AirNav Indonesia, Rahadi Sulistyo, usai acara Perum LPPNPI BUMN mengajar di SMK Negeri 3 Surabaya, Jumat.
Rahadi mengatakan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang berkembang, dan masih berusia 4 tahun, Airnav membutuhkan kontribusi orang-orang muda yang penuh semangat dalam melakukan perubahan dan inovasi untuk menjawab tantangan regional dan global pada dunia penerbangan .
"Dalam hal ini para siswa juga harus diperkenalkan dengan dunia navigasi penerbangan agar regenerasi dapat terus dilakukan. Maka dari itu, kami terus melakukan 'AirNav Indonesia mengajar di sekolah' dan untuk menumbuhkan bakat dari semua siswa," ungkapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan yang diikuti oleh ratusan siswa SMKN 3 Surabaya itu merupakan implementasi dari program Nawacita pemerintah yang diterjemahkan oleh Kementerian BUMN melalui program bertajuk BUMN Hadir untuk Negeri.
"Kegiatan ini adalah salah satu upaya menghadirkan negara di tengah masyarakat. BUMN sebagai bagian dari pemerintah menjadi ujung tombak pengejawantahan program Nawacita tersebut melalui bidang pendidikan di seluruh provinsi," paparnya.
Selain program BUMN Mengajar, tambahnya, AirNav Indonesia juga memberikan bantuan barang untuk pelancaran proses belajar mengajar di seluruh SMk yang dituju.
"Kami juga memberikan bantuan berupa perlengkapan pendukung proses belajar mengajar sesuai kebutuhan sekolah. Di antaranya komputer, proyektor, printer dan lainnya, yang semuanya total Rp 50 juta," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 3 Surabaya, Mudianto mengaku bahwa pihak sekolah sangat antusias dengan kehadiran AirNav Indonesia, yang dapat memberikan pengetahuan baru bagi siswa tentang dunia navigasi.
"Dengan program seperti ini, bagi siswa maupun kami para pendidik yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal dunia penerbangan khususnya navigasi, akan mendapatkan pengetahuan baru tentang dunia navigasi penerbangan dari sumbernya secara langsung," kata Mudianto (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Sekarang masih ada 3800 pegawai. Tapi, dengan peralatan yang semakin betambah di tahun 2019 nanti, tidak menutup kemungkinan SDMnya juga akan ditambah menjadi 7 ribu orang mulai yang berijazah SMK, S1 dan S2," kata Direktur Personalia dan Umum AirNav Indonesia, Rahadi Sulistyo, usai acara Perum LPPNPI BUMN mengajar di SMK Negeri 3 Surabaya, Jumat.
Rahadi mengatakan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang berkembang, dan masih berusia 4 tahun, Airnav membutuhkan kontribusi orang-orang muda yang penuh semangat dalam melakukan perubahan dan inovasi untuk menjawab tantangan regional dan global pada dunia penerbangan .
"Dalam hal ini para siswa juga harus diperkenalkan dengan dunia navigasi penerbangan agar regenerasi dapat terus dilakukan. Maka dari itu, kami terus melakukan 'AirNav Indonesia mengajar di sekolah' dan untuk menumbuhkan bakat dari semua siswa," ungkapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan yang diikuti oleh ratusan siswa SMKN 3 Surabaya itu merupakan implementasi dari program Nawacita pemerintah yang diterjemahkan oleh Kementerian BUMN melalui program bertajuk BUMN Hadir untuk Negeri.
"Kegiatan ini adalah salah satu upaya menghadirkan negara di tengah masyarakat. BUMN sebagai bagian dari pemerintah menjadi ujung tombak pengejawantahan program Nawacita tersebut melalui bidang pendidikan di seluruh provinsi," paparnya.
Selain program BUMN Mengajar, tambahnya, AirNav Indonesia juga memberikan bantuan barang untuk pelancaran proses belajar mengajar di seluruh SMk yang dituju.
"Kami juga memberikan bantuan berupa perlengkapan pendukung proses belajar mengajar sesuai kebutuhan sekolah. Di antaranya komputer, proyektor, printer dan lainnya, yang semuanya total Rp 50 juta," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 3 Surabaya, Mudianto mengaku bahwa pihak sekolah sangat antusias dengan kehadiran AirNav Indonesia, yang dapat memberikan pengetahuan baru bagi siswa tentang dunia navigasi.
"Dengan program seperti ini, bagi siswa maupun kami para pendidik yang sebelumnya sama sekali tidak mengenal dunia penerbangan khususnya navigasi, akan mendapatkan pengetahuan baru tentang dunia navigasi penerbangan dari sumbernya secara langsung," kata Mudianto (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016