Blitar, (Antara Jatim) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur dibantu Basarnas berupaya mengevakuasi korban tanah longsor di aliran Sungai Kali Putih, Kecamatan Garum, kabupaten setempat.

"Kami masih berupaya membersihkan tanah longsor tersebut. Selain pasir, juga terdapat material batu, jadi membutuhkan waktu agak lama," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Heru Irawan di Blitar, Senin.

Ia mengatakan, musibah itu terjadi pada Minggu (11/9) dan menimpa Samsul Abidin (20), seorang sopir, warga Dusun Ringin Putih, Desa Ringin Pitu, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Petugas dibantu warga berupaya mengevakuasi tubuh korban, namun belum berhasil.

Selain hanya menggunakan manual membersihkan longsoran itu, beberapa kali juga masih terjadi longsoran di tempat yang sama, sehingga warga pun harus berhati-hati.

Untuk saat ini, BPBD berupaya mendatangkan alat berat. Koordinasi dilakukan dengan meminta bantuan warga setempat yang mempunyai alat berat, dengan harapan memudahkan proses evakuasi.

Heru juga mengatakan, sebelum musibah itu terjadi sebenarnya di daerah Sungai Kaliputih yang juga jalur lahar Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) tidak hujan. Hanya saja, beberapa hari sebelumnya hujan, sehingga dimungkinkan tanah menjadi labil.

"Saat malam sebelum kejadian di lokasi itu tidak hujan, dan hujan justru terjadi setelahnya. Namun, tanah di daerah itu labil, sehingga memicu terjadinya tanah longsor," paparnya.

Pihaknya menurunkan sekitar 14 orang untuk berupaya mengevakuasi tubuh korban. Mereka pun tidak leluasa ke lokasi tujuan, dan terpaksa harus berjalan sekitar 2 kilometer menuju lokasi kejadian. Salah satunya, karena medan yang sulit.

Hingga kini, proses evakuasi korban masih dilakukan. Korban dimungkinkan masih terjebak di dalam truk dengan nomor polisi AG-8514-RH yang dikemudikannya.

Untuk sementara aktivitas penggalian pasir di sungai itu juga berhenti. Mereka ikut membantu membersihkan material pasir yang bercampur dengan tanah dan batu yang menimpa truk rekan mereka.

Di lokasi tersebut, awal tahun lalu juga pernah terjadi musibah, di mana saat banjir lahar dingin menerjang, warga sedang mencari pasir. Namun, saat itu tidak ada korban jiwa dan hanya truk yang rusak terseret lahar dingin.

Pemerintah Kabupaten Blitar pun sebenarnya sudah memberikan imbauan agar warga tidak mencari pasir di tempat tersebut, sebab risikonya sangat besar. Namun, imbauan itu diabaikan warga dengan masih maraknya aktivitas penggalian pasir.(*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016