Surabaya (Antara Jatim) - Labschool Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat menggelar latihan manasik haji yang diikuti oleh 800 siswa setingkat TK, SD, SMP dan SMK sebagai salah cara mengimplementasikan kurikulum K13.
“Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi K13 kepada para siswa tentang sikap manusia terhadap Tuhannya, salah satunya adalah dengan latihan manasik haji yang pada bulan ini bertepadan dengan musim haji,” kata Direktur Lab school Unesa Alimufi Arief.
Alimufi saat ditemui di Labschool Unesa Ketintang mengatakan, dalam memenuhi rukun serta kewajiban haji bagi kaum muslim bagi yang mampu, hendaknya kegiatan ini dapat menjadi sebuah pelajaran mengenai haji sejak dini.
"Meski memiliki kemampuan secara finansial dan fisik, namun jika tidak dibekali dengan rukun-rukun haji maka hajinya tidak mabrur. dari ini lah semua siswa daoat mengenal runtutan berhaji," kata Alimufi.
Semakin ke sini, lanjutnya, pendidikan agama di sekolah masih kurang, terutama jumlah jam yang semakin terbatas, sehingga kegiatan ini perlu tambahan penerapan di luar jam pelajaran agar dapat terarahkan pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan.
"Selain mengimplmentasikan K13, kegiatan itu juga dimaksudkan mengingatkan kembali peristiwa dari nabi Ibrahim dan nabi Ismail yang perlu dijadikan suri tauladan atas sifat yang disiplin, bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan penuh dengan kesabaran," terangnya.
Manasik yang rutin digelar tiap tahunnya, dan selama tiga tahun kegiatan ini berjalan. orang tua siswa sangat memberu yang merespon positif.
“Ini adalah sebuah upaya pembelajaran konkrit dari salah satu rukun Islam, karena selama ini siswa hanya mengetahui bahwa Haji merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan bagi umat Islam, salah satunya dengan latihan manasik haji yang juga memperingati Hari Raya Idul Adha,” tutur Alimufi.
Selain secara teoritis yang diajarkan, rukun dan ketentuan lainnya dalam pelaksanaan haji juga penting diajarkan agar para siswa tidak sekadar diwacanakan saja, jika bacaan dan doa-doa bisa dihafalkan, tetapi dalam haji juga ada rukun yang harus dilakukan secara fisik.
“Urutannya meliluti ihram haji dari miqat, perjalanan ke Arafah, melanjutkan ke muzdalifah untuk mengambil kerikil, menuju ke mina untuk mabit, melempar jumrah di jamarat, perjalanan ke ka’bah untuk melakukan thawaf, melakukan sa’i dari Shafa ke Marwah, tahallul, dan thawaf wada’,” tandas Alimufi.Surabaya (Antara Jatim) - Labschool Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat menggelar latihan manasik haji yang diikuti oleh 800 siswa setingkat TK, SD, SMP dan SMK sebagai salah cara mengimplementasikan kurikulum K13.
“Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi K13 kepada para siswa tentang sikap manusia terhadap Tuhannya, salah satunya adalah dengan latihan manasik haji yang pada bulan ini bertepadan dengan musim haji,” kata Direktur Lab school Unesa Alimufi Arief. .
Alimufi saat ditemui di labschool Unesa Ketintang mengatakan, dalam memenuhi rukun serta kewajiban haji bagi kaum muslim bagi yang mampu, hendaknya kegiatan ini dapat menjadi sebuah pelajaran mengenai haji sejak dini.
"Meski memiliki kemampuan secara finansial dan fisik, namun jika tidak dibekali dengan rukun-rukun haji maka hajinya tidak mabrur. dari ini lah semua siswa daoat mengenal runtutan berhaji," kata Alimufi.
Semakin ke sini, lanjutnya, pendidikan agama di sekolah masih kurang, terutama jumlah jam yang semakin terbatas, sehingga kegiatan ini perlu tambahan penerapan di luar jam pelajaran agar dapat terarahkan pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan.
"Selain mengimplmentasikan K13, kegiatan itu juga dimaksudkan mengingatkan kembali peristiwa dari nabi Ibrahim dan nabi Ismail yang perlu dijadikan suri tauladan atas sifat yang disiplin, bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan penuh dengan kesabaran," terangnya.
Manasik yang rutin digelar tiap tahunnya, dan selama tiga tahun kegiatan ini berjalan. orang tua siswa sangat memberu yang merespon positif.
“Ini adalah sebuah upaya pembelajaran konkrit dari salah satu rukun Islam, karena selama ini siswa hanya mengetahui bahwa Haji merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan bagi umat Islam, salah satunya dengan latihan manasik haji yang juga memperingati Hari Raya Idul Adha,” tutur Alimufi.
Selain secara teoritis yang diajarkan, rukun dan ketentuan lainnya dalam pelaksanaan haji juga penting diajarkan agar para siswa tidak sekadar diwacanakan saja, jika bacaan dan doa-doa bisa dihafalkan, tetapi dalam haji juga ada rukun yang harus dilakukan secara fisik.
“Urutannya meliluti ihram haji dari miqat, perjalanan ke Arafah, melanjutkan ke muzdalifah untuk mengambil kerikil, menuju ke mina untuk mabit, melempar jumrah di jamarat, perjalanan ke ka’bah untuk melakukan thawaf, melakukan sa’i dari Shafa ke Marwah, tahallul, dan thawaf wada’,” tandas Alimufi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
“Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi K13 kepada para siswa tentang sikap manusia terhadap Tuhannya, salah satunya adalah dengan latihan manasik haji yang pada bulan ini bertepadan dengan musim haji,” kata Direktur Lab school Unesa Alimufi Arief.
Alimufi saat ditemui di Labschool Unesa Ketintang mengatakan, dalam memenuhi rukun serta kewajiban haji bagi kaum muslim bagi yang mampu, hendaknya kegiatan ini dapat menjadi sebuah pelajaran mengenai haji sejak dini.
"Meski memiliki kemampuan secara finansial dan fisik, namun jika tidak dibekali dengan rukun-rukun haji maka hajinya tidak mabrur. dari ini lah semua siswa daoat mengenal runtutan berhaji," kata Alimufi.
Semakin ke sini, lanjutnya, pendidikan agama di sekolah masih kurang, terutama jumlah jam yang semakin terbatas, sehingga kegiatan ini perlu tambahan penerapan di luar jam pelajaran agar dapat terarahkan pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan.
"Selain mengimplmentasikan K13, kegiatan itu juga dimaksudkan mengingatkan kembali peristiwa dari nabi Ibrahim dan nabi Ismail yang perlu dijadikan suri tauladan atas sifat yang disiplin, bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan penuh dengan kesabaran," terangnya.
Manasik yang rutin digelar tiap tahunnya, dan selama tiga tahun kegiatan ini berjalan. orang tua siswa sangat memberu yang merespon positif.
“Ini adalah sebuah upaya pembelajaran konkrit dari salah satu rukun Islam, karena selama ini siswa hanya mengetahui bahwa Haji merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan bagi umat Islam, salah satunya dengan latihan manasik haji yang juga memperingati Hari Raya Idul Adha,” tutur Alimufi.
Selain secara teoritis yang diajarkan, rukun dan ketentuan lainnya dalam pelaksanaan haji juga penting diajarkan agar para siswa tidak sekadar diwacanakan saja, jika bacaan dan doa-doa bisa dihafalkan, tetapi dalam haji juga ada rukun yang harus dilakukan secara fisik.
“Urutannya meliluti ihram haji dari miqat, perjalanan ke Arafah, melanjutkan ke muzdalifah untuk mengambil kerikil, menuju ke mina untuk mabit, melempar jumrah di jamarat, perjalanan ke ka’bah untuk melakukan thawaf, melakukan sa’i dari Shafa ke Marwah, tahallul, dan thawaf wada’,” tandas Alimufi.Surabaya (Antara Jatim) - Labschool Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jumat menggelar latihan manasik haji yang diikuti oleh 800 siswa setingkat TK, SD, SMP dan SMK sebagai salah cara mengimplementasikan kurikulum K13.
“Kegiatan ini merupakan bentuk implementasi K13 kepada para siswa tentang sikap manusia terhadap Tuhannya, salah satunya adalah dengan latihan manasik haji yang pada bulan ini bertepadan dengan musim haji,” kata Direktur Lab school Unesa Alimufi Arief. .
Alimufi saat ditemui di labschool Unesa Ketintang mengatakan, dalam memenuhi rukun serta kewajiban haji bagi kaum muslim bagi yang mampu, hendaknya kegiatan ini dapat menjadi sebuah pelajaran mengenai haji sejak dini.
"Meski memiliki kemampuan secara finansial dan fisik, namun jika tidak dibekali dengan rukun-rukun haji maka hajinya tidak mabrur. dari ini lah semua siswa daoat mengenal runtutan berhaji," kata Alimufi.
Semakin ke sini, lanjutnya, pendidikan agama di sekolah masih kurang, terutama jumlah jam yang semakin terbatas, sehingga kegiatan ini perlu tambahan penerapan di luar jam pelajaran agar dapat terarahkan pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan.
"Selain mengimplmentasikan K13, kegiatan itu juga dimaksudkan mengingatkan kembali peristiwa dari nabi Ibrahim dan nabi Ismail yang perlu dijadikan suri tauladan atas sifat yang disiplin, bertanggung jawab, berakhlak mulia, dan penuh dengan kesabaran," terangnya.
Manasik yang rutin digelar tiap tahunnya, dan selama tiga tahun kegiatan ini berjalan. orang tua siswa sangat memberu yang merespon positif.
“Ini adalah sebuah upaya pembelajaran konkrit dari salah satu rukun Islam, karena selama ini siswa hanya mengetahui bahwa Haji merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan bagi umat Islam, salah satunya dengan latihan manasik haji yang juga memperingati Hari Raya Idul Adha,” tutur Alimufi.
Selain secara teoritis yang diajarkan, rukun dan ketentuan lainnya dalam pelaksanaan haji juga penting diajarkan agar para siswa tidak sekadar diwacanakan saja, jika bacaan dan doa-doa bisa dihafalkan, tetapi dalam haji juga ada rukun yang harus dilakukan secara fisik.
“Urutannya meliluti ihram haji dari miqat, perjalanan ke Arafah, melanjutkan ke muzdalifah untuk mengambil kerikil, menuju ke mina untuk mabit, melempar jumrah di jamarat, perjalanan ke ka’bah untuk melakukan thawaf, melakukan sa’i dari Shafa ke Marwah, tahallul, dan thawaf wada’,” tandas Alimufi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016