Tulungagung (Antara Jatim) - Puluhan umat Hindu di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menggelar ritual sembahyangan memperingati Hari Raya Galungan bertempat di Pura Jagat Tulung Urip, Dusun Tenggong, Kecamatan Boyolangu, Rabu.
Ritual keagamaan digelar di tempat terbuka lereng Bukit Puthuk, mulai pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB dengan dipimpin oleh Romo Mangku Sumiran dan Romo Jero Mangku I Ketut Pasek.
"Perayaan ini sebagai wujud syukur atas kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan)," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Tulungagung Sri Suhatin di sela ritual sembahyangan.
Upacara sembahyangan secara keseluruhan berlangsung khitmad. Menjelang acara dimulai, puluhan umat hindu dari berbagai penjuru daerah tersebut teris berdatangan dan langsung mengambil posisi duduk di pelataran Pura Jagat Tulung Urip yang belum dibangun utuh.
"Umat terlebih dulu melakukan tirta atau penyucian diri sebelum masuk ke tempat pura," kata Romo Mangku Pasek menjelaskan.
Setelah menyucikan diri, kata dia, umat kemudian melakukan pujian, penyucian terhadap lingkungan sekitar tempat ibadah, dan disusul prosesi terakhir dengan sembahyang.
"Prosesinya mulai menghaturkan sesaji, puja trisadya, kramaning sembah," kata Romo Mangku I Ketut Pasek.
Dia mengatakan, perayaan galungan dilakukan umat Hindu untuk memperingati kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan)
"Umat Hindu juga melakukan puasa, sehari sebelum pelaksanaan upacara Galungan seperti sekarang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Ritual keagamaan digelar di tempat terbuka lereng Bukit Puthuk, mulai pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB dengan dipimpin oleh Romo Mangku Sumiran dan Romo Jero Mangku I Ketut Pasek.
"Perayaan ini sebagai wujud syukur atas kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan)," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Tulungagung Sri Suhatin di sela ritual sembahyangan.
Upacara sembahyangan secara keseluruhan berlangsung khitmad. Menjelang acara dimulai, puluhan umat hindu dari berbagai penjuru daerah tersebut teris berdatangan dan langsung mengambil posisi duduk di pelataran Pura Jagat Tulung Urip yang belum dibangun utuh.
"Umat terlebih dulu melakukan tirta atau penyucian diri sebelum masuk ke tempat pura," kata Romo Mangku Pasek menjelaskan.
Setelah menyucikan diri, kata dia, umat kemudian melakukan pujian, penyucian terhadap lingkungan sekitar tempat ibadah, dan disusul prosesi terakhir dengan sembahyang.
"Prosesinya mulai menghaturkan sesaji, puja trisadya, kramaning sembah," kata Romo Mangku I Ketut Pasek.
Dia mengatakan, perayaan galungan dilakukan umat Hindu untuk memperingati kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan)
"Umat Hindu juga melakukan puasa, sehari sebelum pelaksanaan upacara Galungan seperti sekarang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016