Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur menyarankan adanya perencanaan kontinjensi untuk mengantisipasi kebakaran lahan di hutan maupun gunung di wilayah setempat.

"Selagi belum ada kejadian, para pemangku kebijakan di masing-masing wilayah yang daerahnya terancam kebakaran lahan harus menyiapkan rencana kontinjensi," ujar Kepala Badan Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Sudarmawan kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Berdasarkan catatan BPBD Jatim, kontijensi merupakan dokumen penting dalam rangka melakukan pengurangan risiko bencana selayaknya dimiliki oleh masing-masing daerah dengan ancaman bencananya.

Di dalamnya, kata dia, merupakan kesiapsiagaan mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian sekalius penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana, pemasangan, pengujian sistem peringatan dini, dan beberapa langkah lainnya.

Tidak itu saja, dalam rencana kontinjensi juga termasuk penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar, pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat, penyiapan lokasi evakuasi hingga  penyusunan data akurat.

Menurut dia, rencana kontinjensi akan mempermudah petugas melakukan tugasnya jika benar-benar kebakaran lahan terjadi sekaligus terbentuknya komunikasi maupun koordinasi.

"Dampaknya, semua tim yang bertugas sesuai tugasnya dapat bekerja semaksimal mungkin karena koordinasi yang jelas. Untuk rencana kontinjensi ini, BPBD siap memfasilitasi," ucapnya.

Meski sampai sekarang belum ditemukan titik panas di Jatim, lanjut dia, namun beberapa tahun terakhir terjadi kebakaran lahan, seperti halnya tahun lalu terjadi di kawasan gunung Lawu, Semeru, Penanggungan, serta di beberapa hutan di Lumajang dan Banyuwangi.

"Di Jatim pernah dibentuk tim atau brigade khusus menangani kebakaran lahan, namun sifatnya ad hoc. Sedangkan kalau ada rencana kontinjensi semua sudah tertata karena telah terskenario siapa dan apa tugasnya," kata mantan Sekda Bangkalan itu.

Pihaknya mengaku tak ingin peristiwa kebakaran lahan di hutan maupun gunung kembali terjadi, bahkan menimbulkan korban jiwa seperti yang terjadi Gunung Lawu pada Oktober 2015. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016