Surabaya (Antara Jatim) - Ribuan warga khususnya para developer di Kota Pahlawan menghadiri acara "Developer Day" yang digelar Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di JW Marriott Surabaya, Minggu.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya Jamhadi memberikan apresiasi acara Developer Day Bekraf  yang bertujuan untuk membangun kemandirian bangsa melalui perangkat Digital.
    
"Saya berharap bisnis dan industri kreatif di Surabaya Lebih berkembang," kata Jamhadi yang juga pendiri dan penasehat Surabaya Creative City Forum (SCCF).
    
Dalam ajang bertajuk "Membangun Kemandirian Bangsa Melalui Digital", Bekraf bekerja sama dengan Dicoding. Sejumlah pegiat dan pakar di dunia digital, seperti pengembang game dan aplikasi, pengembang web, Internet of Things, hadir berbagi pengalaman seputar bidangnya masing-masing.
    
Acara Developer Day ini dibuka oleh Deputi Bidang Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari. Selain Hari, hadir pula petinggi Bekraf yaitu Deputi Akses Permodalan, Fadjar Hutomo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
    
Menurut dia, SCCF dan Kadin Surabaya juga memberikan dukunan agar Surabaya segera bisa masuk dalam jejaring Kota Creative Unesco menyusul Pekalongn dan Bandung yang sudah lebih dulu masuk jejaring kota creative dunia.
    
"Surabaya harus lebih banyak developer big data untuk antisipasi kebutuhan yang terus meningkat. Jamhadi mengatakan tahun ini pengguna gadget dengan kapasitas 2 GB populasinya mencapai 3 juta orang di Surabaya dan 39 juta orang di Jatim," katanya.
    
Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Surabaya Renny Widya Lestari memberikan apresiasi atas digelarnya acara tersebut.  "Di acara ini saya mengambil kelas Internet of Things atau IOT," katanya.
    
Menurut Renny, alasan mengambil kelas IOT karena diperkirakan akan booming pada 2020. Ia memberi contoh pada 2006, jualan online terbesar via Kaskus. Pada 2016, beli-beli barang via bukalapak dan via gojek.
    
"Tahun ini 2 GB data perbulan ada yang cukup ada yang kurang. Makanya pada 2020 konsumsi data per org 1,5 GB per hari. Akan ada 52 Billion Dollar yang diprediksi berputar di bisnis IT, Big Data dan lainnya," katanya.
    
Selain itu, lanjut dia, IOT paling sedikit pemgembangannya di Indonesia padahal potensi besar. Untuk membuat solusi usaha di Indonesia semua akan kearah IOT, misalnya peternak ayam, bisa mendekteksi setiap ayam mana yang produktif hasilkan telor mana yang tidak. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016