Sumenep (Antara Jatim) - Perwakilan Pabrik Rokok PT Gudang Garam (Tbk) Kediri di Geddungan, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur segera membeli tembakau rajangan dari petani setempat setelah izin selesai.
"Kami akan mulai membeli tembakau rajangan sejak Senin (5/9). Kami sudah mengirimkan surat pemberitahuan sekaligus mengurus izin kepada pihak terkait di Pemkab Sumenep," ujar Wakil Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Kediri di Geddungan, Freddy Kustianto di Sumenep, Minggu.
Wakil Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Kediri di Geddungan merupakan salah satu kepanjangan tangan Pabrik Rokok PT Gudang Garam Kediri untuk membeli tembakau rajangan di Pulau Madura.
Sesuai surat dari manajemen PT Gudang Garam Kediri, kuasa pembelian tembakau di Sumenep diinstruksikan membeli tembakau rajangan pada tahun ini sebanyak 1.600 ton.
"Target pembelian tembakau rajangan pada tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni 1.600 ton. Kami di daerah tentunya menyesuaikan dengan instruksi dari manajemen induk," kata Freddy, menerangkan.
Sementara untuk harga pembelian tembakau rajangan dipatok pada kisaran Rp25 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram menyesuaikan dengan kualitas.
Patokan harga tersebut merupakan pedoman bagi kuasa pembelian tembakau ketika akan membeli tembakau rajangan milik petani.
Namun, patokan harga itu bisa berubah sesuai kebijakan dari manajemen PT Gudang Garam Kediri.
Di Sumenep, jenis tembakau lazimnya dibagi tiga, yakni tembakau "gunung" (lokasi penanamannya di dataran agak tinggi), tembakau "tegal" (ditanam di tegal), dan tembakau "sawah" (ditanam di sawah).
"Serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, kami hanya akan membeli tembakau 'gunung' dan 'tegal' sesuai kualifikasi yang diinginkan manajemen induk," kata Freddy.
Dalam dua tahun terakhir (2014 dan 2015), Kuasa Pembelian Tembakau PT Gudang Garam Kediri di Geddungan, Sumenep, membeli tembakau rajangan melebihi target awal, yakni masing-masing 2.000 ton lebih dari target 1.600 ton.
Sesuai data di Dishutbun Sumenep, luas lahan tanam tembakau pada tahun ini diperkirakan 5.740 hektare yang tersebar di 18 kecamatan dengan estimasi produksi sekitar 8 ribu ton tembakau rajangan.
Luas lahan tanam tembakau pada tahun ini di bawah proyeksi Dishutbun Sumenep, yakni 14.366 hektare, karena sebagian petani tidak menanam tembakau akibat kondisi cuaca yang kurang menguntungkan (kemarau basah). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016