Magetan (Antara Jatim) - Pedagang hewan kurban di pasar hewan Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menyatakan penjualan sapi dan kambing di wilayahnya untuk momentum Hari Raya Idul Adha tahun 2016 masih sepi.

"Jika dibandingkan dengan dua pekan jelang Idul Adha pada tahun lalu, tahun ini mengalami penurunan. Penjualan sapi masih tergolong sepi," ujar salah seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Kecamatan Parang Magetan, Saimun, kepada wartawan, Jumat.

Menurut dia, pada dua pekan jelang Idul Adha biasanya ia sudah bisa menjual tiga hingga empat ekor sapi. Namun kali ini baru satu ekor sapinya yang terjual.

Ia menilai, sepinya pembelian hewan sapi kurban tersebut disebabkan karena daya beli masyarakat sekitar yang menurun. Hal itu karena banyak petani, terlebih petani tembakau di daerah Kecamatan Parang, yang gagal panen.

"Meski harga sapi cenderung stabil di kisaran Rp18 juta hingga Rp20 juta, namun daya beli masyarakat yang menurun akibat gagal panen membuat pembelian juga sepi," kata dia.

Warga diduga banyak yang memilih hewan kurban kambing dari pada sapi. Meski demikian pedagang kambing musiman mengklaim penjualan kambing juga relatif sepi.

"Biasaya jelang dua pekan seperti ini sudah bisa menjual lebih dari 10 ekor kambing, saat ini baru setengahnya," kata pedagang kambing musiman Suroso.

Ia memprediksi, sepinya penjualan tersebut selain disebabkan karena petani gagal panen juga akibat harga kambing yang naik dibandigkan pada hari biasa.

Dimana harga kambing saat ini berkisar antara Rp1,8 juta hingga Rp3 juta ke atas tergantung ukuran dan jebis kambingnya.

"Harga itu lebih mahal sekitar Rp100 ribu hingga Rp300 ribu dibandingkaan hari biasa sebelum momentum Idul Adha," kata dia.

Para pedagang berharap permintaan hewan kurban akan meningkat drastis saat mendekati perayaan Idul Adha pada 12 September 2016. 

Guna mengetahui hewan kurban yang dijual dalam keadaan sehat, petugas Dinas Peternakan Magetan akan melakukan pemeriksaan hewan kurban dalam waktu dekat. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016