Bondowoso (Antara Jatim) - Pejabat Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengemukakan harga daging sapi jelang Hari Raya Idul Adha masih stabil dan tidak ada tanda-tanda akan terjadi kenaikan harga.
"Dari pantauan petugas kami di lapangan atau di sejumlah Pasar Tradisional dan Pasar Induk Bondowoso, harga daging masih bertahan Rp85.000 per kilogram daging sapi biasa (rawonan), sedangkan harga daging super atau yang bagus juga belum mengalami kenaikan harga, yakni Rp100.000 per kilogram," ujar Kepala Bidang Usaha Perdagangan (Kabid UP) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Bondowoso Suhartono di Bondowoso, Jumat.
Menurut dia, besaran harga itu dinilai cenderung tetap bertahan sejak Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Kendati demikian kenaikan harga daging sapi diperkirakan akan mengalami kenaikan harga seperti pada tahun-tahun sebelumnya pada "H-3" Hari Raya Kurban.
Harga daging sapi, katanya, akan naik ketika tiga atau dua hari sebelum Idul Adha, karena biasanya konsumsi daging masyarakat mulai meningkat seiring banyaknya acara selamatan atau pengajian jelang kurban.
"Biasanya seperti tahun sebelumnya tidak hanya daging sapi yang akan naik, harga telur ayam ras juga bisa naik 5-7 persen, karena untuk kegiatan selamatan Hari Raya Idul Adha telur juga menjadi salah satu kebutuhan pokok sehingga konsumsi telur meningkat," katanya.
Ia menambahkan, saat ini justru harga ayam potong di sejumlah Pasar Tradisional dan Pasar Induk Bondowoso harganya turun drastis, yakni Rp20.000-Rp21.000 per kilogram, padahal seminggu sebelumnya harganya Rp26.000-Rp28.000 per kilogram.
Sementara itu, Sugik salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Tradisional di Kecamatan Prajekan mengatakan, hingga saat ini harga daging masih stabil dan pasokan daging normal.
“Harga daging sapi sejak pasca Idul Fitri tidak ada kenaikan harga, tidak naik dan tidak turun untuk daging kualitas bagus atau garing super. Dan pembeli masih cukup banyak," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Dari pantauan petugas kami di lapangan atau di sejumlah Pasar Tradisional dan Pasar Induk Bondowoso, harga daging masih bertahan Rp85.000 per kilogram daging sapi biasa (rawonan), sedangkan harga daging super atau yang bagus juga belum mengalami kenaikan harga, yakni Rp100.000 per kilogram," ujar Kepala Bidang Usaha Perdagangan (Kabid UP) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Bondowoso Suhartono di Bondowoso, Jumat.
Menurut dia, besaran harga itu dinilai cenderung tetap bertahan sejak Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah. Kendati demikian kenaikan harga daging sapi diperkirakan akan mengalami kenaikan harga seperti pada tahun-tahun sebelumnya pada "H-3" Hari Raya Kurban.
Harga daging sapi, katanya, akan naik ketika tiga atau dua hari sebelum Idul Adha, karena biasanya konsumsi daging masyarakat mulai meningkat seiring banyaknya acara selamatan atau pengajian jelang kurban.
"Biasanya seperti tahun sebelumnya tidak hanya daging sapi yang akan naik, harga telur ayam ras juga bisa naik 5-7 persen, karena untuk kegiatan selamatan Hari Raya Idul Adha telur juga menjadi salah satu kebutuhan pokok sehingga konsumsi telur meningkat," katanya.
Ia menambahkan, saat ini justru harga ayam potong di sejumlah Pasar Tradisional dan Pasar Induk Bondowoso harganya turun drastis, yakni Rp20.000-Rp21.000 per kilogram, padahal seminggu sebelumnya harganya Rp26.000-Rp28.000 per kilogram.
Sementara itu, Sugik salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Tradisional di Kecamatan Prajekan mengatakan, hingga saat ini harga daging masih stabil dan pasokan daging normal.
“Harga daging sapi sejak pasca Idul Fitri tidak ada kenaikan harga, tidak naik dan tidak turun untuk daging kualitas bagus atau garing super. Dan pembeli masih cukup banyak," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016