Surabaya, (Antara Jatim) - Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menggandeng pengusaha angkutan di wilayah setempat untuk mengenalkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dengan menyosialisasikan penggunaan uang elektronik pada pembayaran tol.

Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Syarifuddin Bassara di Surabaya, Rabu, mengatakan sosialisasi dilakukan sekaligus untuk mengedukasi para pengusaha angkutan dan komunitas otomotif di Surabaya dan sekitarnya untuk memulai penggunaan uang elektronik.

"Sosialisasi yang kami lakukan di Kantor Bank Indonesia Surabaya ini merupakan salah satu bentuk penggalakan dan implementasi penggunaan pembayaran secara non tunai kepada masyarakat, khususnya pembayaran penggunaan jasa jalan tol di gardu tol," kata Syarifuddin kepada wartawan.

Ia berharap, perluasan penggunaan uang elektronik dengan menggunakan kartu itu akan membentuk sistem pembayaran yang efektif dan efisien.

Sebab, kata Syarifuddin, jumlah transaksi dengan menggunakan uang elektronik masih sangat minim di wilayah Jatim dan tercatat masih dibawah 10 persen.

"Meski kecil di Jatim, secara nasional transaksi non tunai di jalan tol berada dalam tren yang meningkat, dari 29.044 transaksi/hari di tahun 2009 menjadi 496.212 transaksi/hari di tahun 2015," katanya.

Oleh karena itu, Syarifuddin berusaha meningkatkan penggunaan uang elektronik di Jatim melalui sosialisasi dengan berbagai pihak, sebab Bank Indonesia juga telah mengeluarkan izin penerbitan uang elektronik kepada lebih dari dua puluh penerbit, baik dari bank maupun lembaga non bank.

"Produk uang elektronik sangat beragam, dari kartu maupun server based atau nomor telepon, dengan jumlah instrumen uang elektronik secara nasional hingga bulan Mei 2016 tercatat lebih dari 38 juta instrumen," katanya.

Sementara itu, ke depan dengan menggandeng pengusaha angkutan para pelaku usaha akan beralih dari pembayaran tunai menjadi non tunai dengan menggunakan instrumen uang elektronik, sehingga dapat menyukseskan program GNNT. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016