Surabaya (Antara Jatim) - Kereta Api kelas ekonomi baru relasi Surabaya Gubeng-Pasarsenen Jakarta menjalani masa evaluasi selama sebulan sebelum mendapat kepastian nama dan relasi atau jurusannya.

"Untuk sementara memang relasi Surabaya-Jakarta pulang pergi dengan pemberangkatan seminggu sekali, nanti akhir September dievaluasi," ujar Manajer Pemasaran Angkutan PT KAI Daop 8 Surabaya Franseptariko Arviantoro di sela peluncuran kereta baru di Stasiun Gubeng Surabaya, Minggu.

Untuk periode uji coba kali ini, kereta api buatan PT INKA tersebut dioperasikan untuk relasi jarak jauh sekaligus sebagai penilaian maupun kenyamanan.

Selama sebulan, kereta api yang belum memiliki nama tersebut berangkat dari Stasiun Pasarsenen Jakarta setiap Jumat dan tiba di Stasiun Gubeng Surabaya pada Sabtu, serta sebaliknya dari Surabaya berangkat Minggu siang dan tiba di Jakarta Senin pagi.

"Dari operasi selama sebulan ini tentu ada evaluasi, mulai kenyamanan penumpang, harga tiket, dan fasilitas kereta api sendiri. Setelah itu baru dipastikan kereta ini mengambil rute relasi dari mana ke mana sehingga belum tentu Surabaya-Jakarta," ucapnya.

Untuk sementara, kata dia, kereta api ini dinamai kereta api luar biasa (KLB) yang fasilitasnya tidak jauh berbeda dengan kereta api kelas eksekutif.

Meski berada pada kelas ekonomi, namun nuansa dalam kereta serasa kereta api eksekutif dengan fasilitas yang diberikan kepada penumpang seperti tempat duduk empuk dengan konfigurasi dua-dua, televisi, AC, serta colokan listrik untuk aktivitas terkait elektronik.

Dalam satu rangkaian terdapat 10 kereta dengan kapasitas penumpang 80 orang sehingga total mampu mengangkut 800 orang ditambah satu kereta makan.

Yang membedakan dengan fasilitas eksekutif, antara lain kursi belum bisa disandarkan ke belakang dan waktu perjalanan yang sama dengan perjalanan kereta api kelas ekonomi lainnya, yaitu hingga 14 jam (relasi Surabaya-Jakarta).

"Berhentinya juga di sebanyak 13 stasiun, sedangkan kereta api eksekutif berhenti hanya di stasiun besar," katanya.

Terkait harga tiket, KA dengan rangkaian kode nomor 10913 tersebut memasang tarif Rp250 ribu untuk sekali jalan, namun karena masih dalam tahap uji coba sangat besar kemungkinan berubah sesuai kajian serta evaluasi.

"Harapannya, dengan adanya produk baru ini buatan anak bangsa ini pelanggan dimanjakan karena aman, nyaman serta bebas macet dan semoga dapat menarik minat masyarakat untuk naik kereta api," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016