Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Negeri Surabaya memiliki Guru Besar Sastra Anak yakni Prof Suyatno MPd yang dikukuhkan bersama tiga guru besar bidang lainnya di Gedung Serba Guna Unesa, Selasa.

"Dengan empat guru besar yang baru, maka Unesa kini memiliki 59 guru besar. Kami akan mendorong percepatan guru besar," kata Rektor Unesa, Prof Dr Warsono, M.S, setelah mengukuhkan keempat guru besar itu.

Keempat guru besar yang dikukuhkan adalah Prof Suyatno M.Pd (Fakultas Bahasa dan Seni) dengan judul riset "Melejitkan Potensi Menulis Karya Sastra Pada Anak". Guru Besar yang juga pengurus Pramuka Jatim itu pernah menjabat Kepala Humas Unesa.

Selain itu, Prof Dr Sari Edi Cahyaningrum, M.Si (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) dengan riset "Modifikasi Kitosan dan Aplikasinya Dalam Mendukung Perkembangan Teknologi Material di Indonesia".

Berikutnya, Prof Dr Ir Aisyah Endah Palupi, M.Pd (Fakultas Teknik) dengan riset "Biorektur Membran Terendam Sebagai Pengolah Limbah Cair dann Studi Hidrodinamiknya".

Selanjutnya, Prof Dr Dewie Tri Wijayanti, M.Si (Fakultas Ekonomi) dengan riset "Kepemimpinan di Dalam Pelaksanaan Manajemen Strategi Pada Organisasi Pemerintahan".

"Yang beberapa tahun dalam pengusulan guru besar agak sulit. Ada beberapa hal yang menjadi kendala seperti jurnal ilmiah international focus," katanya.

Untuk masuk ke jurnal ilmiah internasional, lanjut Warsono, tidaklah mudah. Selain karena harus antre, maka kualitas tulisan bagus dan harus masuk riset.

Ia mengakui Unesa saat ini masih belum ideal dari sisi guru besar. Dengan hanya memiliki 59 guru besar, maka Unesa masih jauh dari target memiliki 50 persen guru besar.

"Untuk membantu para doktor itu, maka kami memberikan dana untuk riset. Kita menganggarkan 15 persen dari PNBP untuk penganggaran itu. Ada sekitar Rp20 miliar yang kita anggarkan untuk penelitian," katanya.

Saat ini, Unesa telah memiliki 132 doktor yang sudah mengajukan riset untuk menjadi guru besar. "Kita akan hitung siapa yang mendekati kredit poin, maka kita dorong untuk segera publikasi internasional," katanya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016