Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku tidak punya rumah di Jakarta sehingga tidak perlu harus maju menjadi Cagub DKI Jakarta, meski dukungan terus mengalir ditujukan kepadanya.
    
"Kadang aku mikir itu jadi lucu. Lha iya orang orang yang dukung aku itu opo ya tidak mikir. Rumah di Jakarta saja tidak punya, masak aku di DKI mau kos," kata Risma sambil bergurau saat memberikan sambutan dalam launching lomba Surabaya Green And Clean tahun 2016 di Graha Sawunggaling, Senin.
    
Wanita yang juga mantan Kepala Bappeko ini menuturkan bahwa memang banyak pihak yang mendorong ia untuk mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Bahkan saat ini gerakan gerakan masif di masyarakat DKI juga mulai ramai di beritakan di media massa dan viral.
    
Tapi Risma tetap bergeming. Bahkan di setiap forum yang ada bersama warga, ibu dua anak dan satu orang cucu itu selalu membuat ayem warganya dengan janji bahwa ia tidak akan maju ke Jakarta.
    
Ia juga mengatakan bahwa yang berupaya mencalonkan Risma itu sangat tega pada Risma. Bagi Risma di Surabaya dengan kondsisi yang pas-pasan lebih baik dari pada di kota lain dalam keadaan kekurangan.
    
"La iya kok tega, mending di sini yang penting rumahnya sendiri meski jelek," kata Risma disambut tertawa oleh warga yang datang di ruang tersebut.
    
Lebih lanjut, saat wartawan mencoba mengejar Risma lagi, wanita yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan ini menjelaskan lebih cair.
    
Saat ini koalisi kekeluargaan di Jakarta memang sudah mengarah dukungan untuk Risma. Selain itu, sejumlah organisasi dan komunitas masyarakat di jakarta juga mendeklarasikan dukungan agar Risma nyalon Gubernur DKI Jakarta. Keinginan agar Risma menjadi cagub DKI Jakarta seolah tidak terbendung.
    
"Sekali lagi itu bukan ranah saya yang menentukan. Itu ranahnya Gusti Allah. Saya takut," kata Risma.
    
Ia juga mengatakan bahwa sampai saat ini dirinya belum berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP. Terkait dukungan dari banyak pihak yang mengarah padanya, ia mengaku menyerahkannya pada Ketua Umum PDIP saja. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016