Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memimpin upacara penurunan bendera sebagai inspektur di Gedung Negara Grahadi yang dimulai tepat pukul 17.00 WIB di Surabaya, Rabu.

Upacara tersebut berlangsung khidmat dan diikuti seribuan peserta, antara lain dari anggota TNI AD, TNI AL, TNI AU, Korps Wanita TNI dan Polwan, Taruna AAL, Gabungan Korpri, Pelajar, Pramuka dan lainnya.

Berbeda dengan upacara pengibaran bendera, tidak ada dentuman meriam dan pembacaan proklamasi sehingga berjalan lebih singkat.

Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang terdiri dari tiga kelompok, yaitu kelompok 17, 8 dan 45 juga menjalankan tugasnya dengan lancar.

Seusai upacara, Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Wakapolda Jatim, Kasdam V/Brawijaya, Kasgartap III/Surabaya beserta masing-masing istri menemui tim paduan suara di depan Gedung Negara, sekaligus bernyanyi bersama.

"Mari bersama menyanyikan lagu 'Jamrud Khatulistiwa' dan harus tetap semangat," ujar Soekarwo di hadapan tim paduan suara yang berasal dari sejumlah SMA di Jatim.

Selain itu, Saifullah Yusuf juga mengajak bernyanyi sejumlah lagu kemerdekaan, seperti Hari Merdeka dan Garuda Pancasila.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga berpesan kepada ribuan pelajar untuk semakin giat belajar demi terciptanya sumber daya manusia berkualitas, cerdas, serta tidak melawan guru.

"Jangan sampai melawan, apalagi memukul guru. Mari kita belajar dan cerdas disertai rasa penuh semangat kerja keras," ucapnya.

Sementara itu, Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur, menyatakan bahwa filososi penting dalam mengisi kemerdekaan adalah dengan memperkuat daya saing dan basis kepentingan nasional.

"Untuk mencapai kesejahteraan masyarakat diperlukan penguatan daya saing, utamanya dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN dan pasar global," katanya.

Mantan Sekdaprov itu menjelaskan, terdapat tiga hal penting untuk memperkuat daya saing yakni pertama, penguatan sumber daya manusia, alat seperti infrastruktur dan pelayanan yang baik, dan memproduksi lebih bagus serta kompetitif.

Selain daya saing, lanjut dia, langkah penting lainnya dalam mengisi kemerdekaan yakni dengan memperkuat basis kepentingan nasional, antara lain pangan, energi dan air.

"Bila kita kuat mempertahankan tiga hal itu, disertai dengan penguatan SDM maka posisi Jatim juga akan kuat," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016