Situbondo (Antara Jatim) - Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah di Asembagus, Sukorejo, Situbondo, Rabu, juga melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-71 yang dikuti oleh belasan ribu santri dengan menggunakan baju putih (gamis).

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo, Jawa Timur, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy yang menjadi inspektur upacara dalam amanatnya mengatakan, pelaksanaan upacara bendera memperingati HUT Kemerdekaan RI adalah sebagai bentuk penghormatan kepada para pejuang dan syuhada. Karena berkat merekalah Indonesia merdeka dan berkedaulatan.

"Oleh karena itulah, sudah sepatutnya anak bangsa memperingati hari kemerdekaan dan pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI sangat penting untuk  menggelorakan rasa nasionalisme. Termasuk dengan upacara bendera adalah salah satu cara yang pantas dilakukan dalam memperingati jasa pejuang," kata Pengasuh ke-empat di Ponpes Salafiyah Syafi'iyah itu.

Secara khusus, Kiai Azaim juga berpesan kepada para santri untuk mengisi kemerdekaan Indonesia dengan cara rajin belajar untuk mendapatkan ilmu yang berkah dan juga berpesan jangan menyerahkan NKRI kepada para koruptor.

Sementara itu, Sekretaris Ponpes Salafiyah Syafi'iyah (P2S2) Situbondo Ahmad Fadail mengaku bahwa di pesantren yang memiliki Santri sekitar 14 ribu tersebut adalah yang pertama dilaksanakannya upacara bendera dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI.

"Pada tahun-tahun sebelumnya belasan ribu santri disini untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia diisi dengan membaca Alquran, do’a dan tahlil bersama," paparnya.

Dalam pantauan, pemandangan menarik tersaji ketika belasan ribu santri saat mengikuti upacara bendera menggunakan baju putih (gamis) yang dipadukan dengan songkok warna putih.

Tidak hanya itu, upacara bendera yang dilaksanakan di halaman kantor pesantren tersebut juga dilaksanakan upacara pada umumnya, dengan dilengkapi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) untuk mengibarkan Bendera Merah Putih. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016