Pamekasan (Antara Jatim) - Tim Badar SAR Nasional (Basarnas), Sabtu, sekitar pukul 08.30 WIB kembali melanjutkan pencarian nelayan hilang di perairan pesisir pantai utara Pamekasan, Jawa Timur sejak Rabu (10/8/2016).

Sebanyak empat perahu nelayah dan satu perahu karet milik tim Basarnas kini dikerahkan untuk melakukan pencarian.

Tim Basarnar bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan melakukan pencarian di perairan perbatasan antara Kabupaten Pamekasan dengan Sampang, yakni di sekitar Desa Tamberu hingga masuk ke perairan Ketapang, Kabupaten Sampang. Sedangkan para nelayan melakukan pencarian di sekitar pantai Tolontoraja dan Pasean.

"Jumlah warga yang membantu melakukan pencarian hari lebih banyak dari kemarin, dan kami telah berbagi tugas," kata koordinator lapangan BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono.

Nelayan yang dilaporkan hilang itu bernama Munir, kelahiran 1 Juli 1957 warga Dusun Paddek Desa Tlontoraja Kecamatan Pasean, Pamekasan.

Munir berangkat melaut pada Rabu tanggal 10 Agustus 2016 sekitar pukul 00.02 WIB, dengan menggunakan perahu klotok miliknya sendiri ke arah barat dari perairan Pasean.

Selanjutnya pada sekitar pukul 12.05 WIB siang, perahu yang ditumpangi Munir ditemukan dalam keadaan berputar dan tidak ada pemiliknya.

Keesokan harinya, yakni pada Kamis (11/8) keluarga dan para nelayan setempat melakukan pencarian tapi tidak ditemukan, hingga akhirnya kasus itu dilaporkan ke petugas keamanan setempat.

Sementara cuaca di sekitar perairan pesisir Pantai Utara Pamekasan, kini nampak mendung, dan angin bertiup kencang. Di beberapa desa di wilayah pantura hujan, dengan intensitas ringan hingga sedang.

Berdasarkan catatan Antara, kasus nelayan hilang di Pamekasan kali ini merupakan kali kedua dalam dua tahun terakhir ini.

Sebelumnya pada April 2015, seorang nelayan asal Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, juga dilaporkan hilang, dan korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tiga hari setelah kejadian. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016