Jember (Antara Jatim) - Ahmad Faisal Lutfi, mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember (Unej) meraih juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Koperasi tahun 2016 tingkat Jawa Timur.

"Saya sengaja mengambil tema karya ilmiah mengenai revitalisasi kelembagaan dan usaha koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat," tutur Ahmad Faisal Lutfi di Kampus Unej, Jumat.

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur menggelar LKTI Koperasi pada 10 Agustus 2016 yang diikuti sebanyak 155 peserta dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) se-Jatim.

Menurutnya, koperasi saat ini belum memberikan kontribusi yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat terutama anggota koperasi, padahal fungsi dan peran utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat.

"Koperasi dihadapkan pada beberapa kendala yakni permasalahan secara kelembagaan dan keterbatasan kualitas sumber daya manusia, kemudian partisipasi anggota koperasi yang masih rendah, dan strategi pengembangan organisasi yang tidak terencana dengan baik," tuturnya.

Tidak hanya itu saja, lanjut dia, permasalahan koperasi juga pada rendahya daya saing produk, sulitnya akses pada perbankan untuk membantu permodalan, serta iklim usaha yang kurang kondusif, termasuk di dalamnya kurangnya pemanfaatan teknologi informasi yang membuat koperasi sulit untuk berkembang.

Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa asli kota Jember itu memberikan gagasannya berupa strategi revitalisasi kelembagaan dan usaha koperasi yang dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan.

"Pertama, dengan meningkatkan pendidikan dan pelatihan tentang perkoperasian kepada publik karena perlu ada gerakan yang masif mempromosikan kembali pentingnya koperasi dalam perekonomian Indonesia," katanya.

Kemudian dilanjutkan dengan pendidikan dan pelatihan tentang perkoperasian agar partisipasi masyarakat meningkat, dan selain itu mutlak ada peningkatan daya saing koperasi, yang diselingi dengan usaha membangun dan memperluas "business networking".

Faisal juga menambahakan, perlu adanya "political will" dari pemerintah untuk mendukung koperasi, misalnya ada dukungan fasilitas dari pemerintah berupa akses permodalan dan keberpihakan melalui aturan yang melindungi bisnis koperasi. 

"Kebanyakan koperasi modalnya terbatas, sedangkan untuk akses pinjaman ke bank terlampau sulit untuk didapatkan, dan disana lah pemerintah berperan dengan dukungan kebijakan," ujarnya.

Ia menilai koperasi perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi informasi karena hal tersebut merupakan kebutuhan.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016