Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan masih mampu mengendalikan serangan berbagai macam hama pada musim kemarau (MK) I sehingga tidak ada tanaman padi yang gagal panen.
    
"Tanaman padi yang diserang berbagai macam hama masih bisa dikendalikan. Sampai sekarang ini tidak ada tanaman padi yang gagal panen," kata Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, di Bojonegoro, Jumat.
    
Menurut dia, pembasmian berbagai macam hama dilakukan dengan memberikan bantuan insektisida secara gratis kepada petani yang tanaman padinya diserang hama. Dalam pelaksanaan pembasmian dilakukan petani dengan pengawasan petugas penyuluh pertanian (PPL).
    
"Obat pembasmi hama wereng masih tersedia lebih dari cukup. Tapi untuk insektisida pembasmi hama tikus masih diusulkan meminta tambahan kepada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur karena habis," jelas dia.
    
Sesuai data, kata dia, tanaman padi yang diserang hama wereng batang coklat seluas 499,10 hektare, dengan intensitas serangan sekitar 66,10 persen, yang merupakan tanaman padi pada April-Juni.
    
Selain itu tanaman padi yang diserang hama tikus seluas 185 hektare, dengan intensitas serangan mencapai 16,85 persen, diserang hama penggerek batang seluas 636 hektare.
    
Sedangkan tanaman padi yang diserang hama "xanthomas oreyzae" dan "phycularia oryzae", masing-masing 9 hektare dan 20 hektare.
    
Tanaman padi yang terserang berbagai hama itu, lanjut dia, tersebar, antara lain, di Kecamatan Kapas, Kanor, Baureno, Kepohbaru dan kecamatan lainnya.
    
"Serangan berbagai macam hama itu mengakibatkan tanaman padi mengalami kerusakan, tapi hanya rusak ringan. Tidak ada yang rusak berat, apalagi gagal panen," tandasnya.
    
Yang jelas, menurut dia, meningkatnya berbagai macam hama yang menyerang tanaman padi di daerahnya itu dipengaruhi musim kemarau yang masih turun hujan.
    
"Lembab merupakan faktor pemicu meningkatnya perkembangan hama," ucapnya menegaskan.
    
Oleh karena itu, ia meminta para petani yang sekarang ini masih menanam tanaman padi untuk meningkatkan kewaspadaan karena serangan berbagai macam hama yang dipicu hujan yang masih turun berpeluang terjadi.
    
Dari laporan yang diterima, lanjut dia, masih ada tanaman padi seluas 14.797 hektare, yang merupakan tanaman Juni, Juli dan Agustus.
    
"Kalau memang serangan hama meningkat ya tetap langkah yang paling efektif dibasmi dengan insektisida," katanya menegaskan. (*)


Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016