Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memaparkan keberhasilan terhadap peningkatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayahnya sekaligus mengungkap strategi agar keberadaannya tetap bertahan.

"Pemprov Jatim bersama bupati/ wali kota tak pernah berhenti melakukan penguatan di bidang UMKM," ujarnya pada seminar nasional dalam menghadapi ketidakpastian global di Bank Jatim Surabaya, Kamis.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa berdasarkan jurnal Bank dunia, satu persen penduduk Indonesia menguasai 50 persen aset di Indonesia sehingga disparitas menjadi cukup lebar dan menjadi peringatan luar biasa.

Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi Jatim semester I tahun 2015 sebesar 5,22 persen, pada Semester I tahun 2016 naik 5,55 persen, sementara nasional 5,4 persen, berikutnya Jatim pada triwulan II tahun 2016 diperkirakan tumbuh 5,6 persen.

Kemudian berdasar sensus "by name by adress", UMKM  tahun 2011–2012 (APBD) oleh BPS tercatat 6,8 Juta UMKM, dengan rincian siap ekspor  3.476 UKM, perintis ekspor 1.330 UKM, dan inkubator 70.000 lebih UKM.

Dengan demikian, kata dia, untuk strategi yang harus dilakukan kepada 6,8 juta UMKM daya saingnya harus diperkuat, produknya terstandarisasi, harga barangnya lebih murah, lebih baik dan lebih cepat pendistribusiannya ke konsumen.

Selain itu, ia mengaku bersama kepala daerah memiliki program membicarakan antara pembangunan Nasional, provinsi dan pembangunan Kabupaten/kota yang pelaksanaannya digelar sekali dalam empat bulan.

Sementara itu pada kesempatan sama juga dilakukan pelantikan pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur periode 2016 – 2019.

Harapannya, kata Pakde Karwo, Pengurus ISEI yang baru dilantik agar tetap melihat masalah pembangunan, sehingga harus terus  mendorong industrialisasi kembali.

Sedangkan, Sekretaris Umum Pengurus Pusat ISEI Adriyani menyampaikan bahwa ISEI di daerah memiliki tantangan besar kontribusinya terhadap perekonomian lokal sehingga perekonomian nasional bisa menjadi kuat.

"Saya harap pengurus ISEI bisa memantau masyarakat miskin menjadi mandiri, berwirausaha membina dalam kelompok-kelompok usaha," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016