Surabaya (Antara Jatim)  – SMP Muhammadiyah 11 Dupak Bangunsari Surabaya bertekad bisa melestarikan permainan tradisional di antaranya melalui kirab dan teatrikal dengan tema Permainan Tradisonal VS Pokemon Go menjelang Hari Kemerdekaan RI di halaman sekolah setempat, Rabu.

Guru pendamping siswa SMP Muhammadiyah 11 Azrohal Hasan mengatakan, pemilihan tema Permainan Tradisional VS Pokemon Go diambil karena melihat keadaan maraknya game online tersebut yang banyak membawa dampak negatif bagi kebanyakan orang terutama anak-anak.

"Permainan tradisional banyak sisi positif karena anak-anak cenderung berkomunikasi dengan sesama dan mampu mengingat batasan waktu untuk bermain karena sifat permainan yang tergolong tidak menyebabkan kecanduan berlebihan,” kata Azrohal.

Menurutnya, permainan tradisional yang mulai dilupakan perlu dikenalkan kembali kepada anak-anak agar tidak punah dan menjadi senjata dalam melawan game Pokemon Go yang dapat mempengaruhi sosial, psikologis, bahkan akademik.

 Sementara itu, dalam kirab terdapat pertunjukan beberapa siswa yang memiliki bakat dalam memainkan alat musik tradisional seperti angklung dan gong sehingga siswa dapat turut melestarikan budaya tradisional khas Indonesia.

“Saya bangga dapat memainkan alat musik seperti angklung secara langsung jika dibandingkan melalui aplikasi karena dapat berinteraksi langsung dengan bentuk alat musik beserta nada dan suara,” kata sorang siswa pemain angklung, Sendi.

Selain kirab, ada serangkaian acara lain seperti  penampilan seni teatrikal, baca puisi, pertunjukan alat musik tradisional, dan pertunjukan permainan tradisional seperti dakon, gobak sodor, bola bekel, egrang dan lain-lain.

“Harapan kami, semoga melalui kegiatan ini mampu didengar sampai ke telinga pejabat Negara agar mendapat perhatian lebih mengenai game Pokemon Go terutama dampak negatif yang terjadi terhadap anak-anak,” kata Azrohal. (*)

Pewarta: Novi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016