Surabaya, (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim mencatat kinerja ekonomi di wilayah setempat pada semester II/2016 masih didominasi tiga lapangan usaha utama, yakni pengolahan, kemudian perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda, serta sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.  

"Seperti tahun sebelumnya, struktur ekonomi Jatim menurut lapangan usaha masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama, dan tercatat tumbuh sebesar 5,62 persen," kata Kepala BPS Jatim Teguh Pramono, di Surabaya, Senin.

Ia menjelaskan, untuk industri pengolahan memberikan kontribusi 28,84 persen, sedangkan perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda sebesar 17,91 persen dan sektor pertanian, kehutanan serta perikanan menyumbang sebesar 14,43 persen.

"Untuk catatan secara umum, capaian kinerja ekonomi semester II/2016 lebih besar dibanding tahun lalu pada periode yang sama yang hanya mampu tumbuh sebesar 5,23 persen, dan saat ini tumbuh 5,62 persen," katanya

Ia mengatakan, hampir seluruh sektor ekonomi Jatim telah bergeliat dan mengalami pertumbuhan, kecuali pengadaan listrik dan gas yang mengalami kontraksi sebesar 0,29 persen.

Sementara sektor jasa keuangan dan asuransi mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 11 persen, disusul sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 9,67 persen.

Untuk sektor administrasi pemerintah, pertahanan serta jaminan sosial, Teguh mengaku mengalami pertumbuhan sebesar 9,24 persen.

"Jika diukur berdasarkan produk domestik regional bruto (PDRB) atas harga berlaku, ekonomi Jatim pada triwulan II/2016 mencapai Rp460,28 triliun, dan dominasi konsumsi rumah tangga yang menyumbang lebih dari separuh PDRB Jatim, yaitu sebesar 59,88 persen atau sebesar Rp275,611 triliun," katanya.

Untuk ekspor luar negeri, kata Teguh berkontribusi sebesar 16,51 persen atau sekitar Rp75,998 triliun. Sedangkan pengeluaran pemerintah menyumbang 6,08 persen atau Rp27,969 triliun dan net ekspor antar daerah sebesar 5,44 persen atau Rp25,029 triliun.

"Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Jatim, komponen ekspor luar negeri mempunyai sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 3,55 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,73 persen," terangnya.

Ia menjelaskan, besarnya pertumbuhan ekspor luar negeri salah satunya disebabkan banyaknya kemudahan dan fasilitasi perdagangan antar negara, menyusul berlakunya perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Jika dilihat dari semester I, pertumbuhan komponen ekspor Jatim tercatat mencapai 5,55 persen, atau mengalami pertumbuhan tertinggi dan menjadi penyumbang pertumbuhan terbesar, yaitu sekitar 2,96 persen," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016