Mojokerto, (Antara Jatim) - Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan kepada organisasi muslimat yang ada di Kota Mojokerto untuk menjauhi narkoba mengingat dampak yang ditimbulkan oleh narkoba tersebut sangat besar demi keselamatan anak bangsa.

"Kami meminta kepada muslimat NU yang ada di Kota Mojokerto ini keluarganya jangan sampai terkena narkoba karena bahaya yang ditimbulkan ini sangat besar," katanya saat memberikan sambutan pada deklarasi antinarkoba muslimat NU Kota Mojokerto, Sabtu.

Ia mengemukakan, di media sosial beredar jika pembuatan narkoba itu biayanya sangat murah dan bisa dijual dengan sangat mahal, kondisi inilah yang membuat seseorang tergiur untuk mencoba bisnis narkoba.

"Di media sosial beredar jika satu butir narkoba jenis ekstasi ini bisa diproduksi dengan harga lima ribu rupiah, tetapi kalau sudah di pasaran harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah," katanya.

Ia mengatakan, oleh karena itulah perlu adanya diskusi mendalam kenapa industri narkotika luar biasa menggiurkan hasilnya seperti yang beredar di media sosial ini.

"Seperti yang dikatakan oleh Kepala BNN Budi Waseso yang menyebutkan jika ingin memberantas narkoba salah satunya adalah menghilangkan konsumenya terlebih dahulu. Karena kalau sudah tidak ada konsumen tentunya tidak ada lagi yang mau membeli narkoba tersebut," katanya.

Ia mengajak supaya menghentikan konsumsi narkoba atau juga varian narkoba karena barang narkoba tersebut sudah cukup banyak stoknya di Indonesia.

"Seperti yang dikatakan oleh Pak Buwas bahwa saat ini yang terjadi adalah transaksi duit. Tidak perlu lagi barang karena asal barang sudah banyak, stoknya sudah ada di titik-titik di Indonesia," kata Khofifah yang juga sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia.

Ia mengatakan, saat ini banyak terdapat anak-anak dijadikan kurir narkoba karena kalau anak tersebut tertangkap tidak akan dihukum mati dan juga anak-anak itu hukumannya tidak sama dengan orang dewasa.

"Salah satunya saat di bandara ada anak-anak dengan pakaian biasa, tidak membawa koper, tetapi anak tersebut naik pesawat dengan kelas bisnis, tentunya hal ini dicurigai oleh petugas bandara dan memang benar anak tersebut membawa narkoba," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Masud Yunus mengatakan kalau pihaknya sangat mendukung apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah terkait dengan pemberantasan narkoba ini.

"Kami sangat mendukung langkah yang dilakukan pemerintah untuk memberantas narkoba supaya tidak mengganggu dan mengancam generasi muda saat ini," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016