Jember (Antara Jatim) - Harga gula pasir di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Jember, Jawa Timur nisbi stabil dan cenderung tinggi di kisaran Rp15.500 hingga Rp16.000 per kilogram.

"Harga gula pasir memang cenderung turun setelah Lebaran 2016, namun penurunannya tidak terlalu signifikan yakni berkisar Rp15.500 hingga Rp16.000 per kilogram, namun harga tersebut cenderung stabil," kata  Pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Jember Mohammad Djamil di Jember, Sabtu.

Menurut dia, masih tingginya harga gula itu tidak berarti operasi pasar khusus gula yang dilakukan pihak Disperindag dan ESDM Jember gagal dalam melakukan intervensi harga komoditas tersebut.

"Harga gula yang masih tinggi di pasaran bukan berarti kegiatan operasi pasar yang gagal, namun juga ada faktor faktor lain yang mempengaruhi kondisi itu yakni harga lelang gula," tuturnya.

Ia mengatakan harga lelang gula pada Juli 2016 di Jember berkisar Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram, sehingga harga gula di pasaran tentu lebih tinggi dari harga lelang gula petani, apalagi sampai ke tangan konsumen.

"Harga lelang gula itu masih berada di lini I yakni tingkat petani kepada pemenang lelang. Padahal, untuk bisa sampai di pengecer berarti sudah masuk ke lini ke IV dan saya  berasumsi, jika setiap lini harus mengambil keuntungan sebesar Rp500 per kilogram, maka harga jual gula saat ini terbilang wajar," paparnya.

Sejauh ini, lanjutnya, pihaknya sudah berusaha untuk menekan harga gula di pasaran mulai akhir Mei hingga awal Juli 2016 dengan menggelar operasi pasar. Namun, permintaan yang tinggi akan komoditas gula saat Ramadhan dan Lebaran membuat harga gula tidak kunjung turun.

Pantauan di Pasar Tanjung, Pasar Kreongan, Pasar Kebonsari tercatat harga gula pasir berkisar Rp15.300 hingga Rp15.500 per kilogram, namun stok gula pasir di sejumlah pasar tradisional tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, salah seorang petani tebu Jember Marzuki Abdul Gafur mengatakan tingginya harga gula belum memberikan keuntungan kepada para petani tebu di Kabupaten Jember.

"Saat harga gula tinggi di bulan Ramadhan dan Lebaran 2016 lalu, petani masih panen, sehingga yang menikmati tingginya harga tersebut bukan petani, namun pengusaha," katanya.

Saat ini, lanjut dia, harga lelang gula di Jember periode 2016 berkisar Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram, namun dengan harga lelang tersebut petani juga belum mendapatkan keuntungan.

"Harga lelang gula tinggi, namun tingkat kadar gula dalam tebu (rendemen) rendah di kisaran 6 persen menyebabkan pendapatan petani hanya mengimbangi biaya produksi saja atau sesuai dengan 'break even point' (BEP)," ujarnya menambahkan.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016