Inspirasi dari Surabaya untuk Dunia

Kota Surabaya mendapatkan apresiasi positif dari delegasi negara se-antero dunia seiring suksesnya penyelenggaraan The Third Session Preparatory Committe (Prepcom) 3 for Habitat 25-27 Juli 2016. Tak hanya menjadi tuan rumah yang nyaman, aman dan menyenangkan bagi para tamu, Surabaya juga memperlihatkan potensi dan pesonanya sebagai kota role model sehingga membuat ribuan delegasi terpesona

Parameter keberhasilan Kota Surabaya sebagai tuan rumah Prepcom3, bisa dilihat dari banyaknya delegasi yang hadir dan kondusivitas situasi selama acara. Prepcom III dihadiri lebih 4500 delegasi dari lebih 130 negara. Sambutan hangat dan keramahan warga Surabaya kepada para tamu, juga memberikan nilai plus bagi suksesnya acara ini.

"Acara ini sangat sukses. Kami sangat senang berada di Surabaya. Saya sangat berterima kasih karena warga Surabaya sangat ramah. Akan ada banyak kata-kata indah yang kami sampaikan tentang bagaimana Surabaya telah menyambut kami,” tegas Secretary General of Habitat III, Joan Clos.

Surabaya memang telah menyambut tamunya dengan istimewa. Di hari pertama, ribuan tamu disambut Wali Kota Surabaya, pada acara Welcome Dinner di Taman Surya, Senin (25/7) malam. Para delegasi serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, berjalan kaki dari Grand City menuju Taman Surya yang telah “disulap” jadi “pesta jamuan makan di taman” terbesar yang pernah ada.

Selama agenda Prepcom 3 berlangsung, di sela bersidang membahas agenda-agenda penting perkotaan, para delegasi difasilitasi untuk melihat Surabaya lebih dekat.

Ada agenda field visit yang membawa delegasi berkunjung ke kampung-kampung seperti Bratang Binangun, Gundih, Maspati dan Ketandan dengan menaiki shuttle bus. Di beberapa kampung tersebut, para delegasi berinteraksi dengan warga, melihat hasil inovasi warga di bidang lingkungan juga mencicipi jajanan tradisional dan pala pendem.

Delegasi juga mengunjungi taman-taman kota seperti Taman Prestasi yang menonjolkan pengelolaan sentra kuliner dan Taman Ekspresi yang menonjolkan perpustakaan. Dari kunjungan tersebut, para delegasi bisa mengetahui bahwa, Surabaya sudah menerapkan poin-poin yang menjadi kesepakatan.

Diantaranya adanya perhatian Pemkot Surabaya terhadap lahan hijau, juga penataan kampung-kampung. Para tamu juga diajak melihat penataan kawasan Kenjeran dan juga Jembatan Suroboyo.

Terkait hal ini, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menilai keberhasilan Surabaya menata kampung, bisa menjadi contoh bagus bagi negara-negara di dunia dan pemerintah daerah. Bahwa, penataan kawasan haruslah terencana dan mengedepankan perbaikan.

“Prepcom 3 di Surabaya ini menjadi momentum bagi negara-negara dunia untuk belajar dan mendapatkan inspirasi. Mari kita belajar dan ter-inspirasi dari Surabaya dan Indonesia dalam mewujudkan agenda pembangunan perkotaan yang ideal dalam 20 tahun ke depan,” ujarnya.

Pemerintah Kota Surabaya juga mengajak para delegasi untuk refreshing dengan berbagai festival. Seperti Festival Kalimas yang menampilkan lomba perahu naga dan Festival Tunjungan dimana ribuan delegasi bisa menikmati sajian festival kuliner di sepanjang jalan Tunjungan. Agenda Prepcom 3 di Surabaya memang sudah berakhir. Tetapi, keramahan warga, kelestarian kampung dan keindahan taman kota di Surabaya, akan lekat dalam ingatan delegasi yang meng-goda mereka untuk suatu saat kembali ke Surabaya. (Adv)

Pewarta: Supervisor

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016