Surabaya, (Antara Jatim) - Puluhan delegasi Preparatory Committee (Prepcom) UN Habitat III mengagumi keberadaan Kampung Lawas Maspati di Jalan Bubutan, Surabaya, Jawa Timur, karena masih kuatnya budaya dan kreativitas masyarakat setempat.

"Semangat warga kampung ini masih bagus, terlihat dari semaraknya penyambutan kami mulai dari adanya atraksi musik patrol dan sajian minuman lokal, seperti jus markisa dan aneka jamu, ini mengundang kekaguman kami," ucap salah seorang delegasi dari Dewan Bisnis Dunia Pembangunan Berkelanjutan, Swiss, Irge Olga Aujouannet, Rabu.

Irge yang ditemui saat mengikuti program kunjungan lapangan ke Kampung Lawas Maspati mengaku, adanya kebersamaan dan kreativitas di Kampung Lawas Maspati ini merupakan nilai sejarah tersendiri.

Menurutnya, nilai itu harus terus dilestarikan warga dan pemerintah kota, termasuk dengan Pelindo III sebagai perusahaan yang turun tangan membina kreativitas warga untuk mengembangkan konsep kampung wisata.

"Dengan melihat apa yang warga lakukan, ternyata membuat sesuatu yang baik itu tidak susah. Hal yang terpenting yaitu mau untuk bersama saling membantu dalam komunitas," katanya.

Delegasi lain dari Universitas Brac Bangladesh, India Md Hossain juga mengaku kagum saat dirinya mencicipi minuman herbal hasil olahan dari tanaman lidah buaya (Aloe vera) di teras salah satu rumah warga.

"Minuman ini tidak hanya enak tapi juga berkhasiat untuk kesehatan. Saya harap warga juga memproduksi dalam bentuk bubuk siap seduh dalam kemasan, agar lebih mudah untuk dibawa, karena kalau cair saya sulit membawanya dalam penerbangan," ucapnya.

Delegasi dari Israel Emily Silverman berpendapat berbeda, ia malah mengaku khawatir apakah para generasi muda nantinya masih mau tetap tinggal di kampung setelah menikah, dan melestarikannya.

Mendapatkan kekhawatiran itu, salah satu warga Rifky Imansyah mengatakan siap ikut aktif melestarikan kampung, meski nantinya jika setelah menikah tidak tinggal di kampung tersebut.

Dalam kunjungan itu, para delegasi berinteraksi langsung dengan warga kampung, dan saling berbagi kisah menceritakan usaha mengubah kampung menjadi asri dan hijau, termasuk dengan mendaur ulang sampah dan mengolah air limbah.

Pembicaraan warga itu, banyak membuat para delegasi kagum terkait konsep pengembangan kota dengan cara melestarikan secara berkelanjutan.

Sementara itu Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto secara terpisah menjelaskan Pelindo III terus mendorong warga agar mandiri secara ekonomi, sehingga tidak menjual berbagai bangunan cagar budaya yang ada di kampung itu.

"Pelindo III juga sudah memberikan bantuan untuk mempercantik sudut-sudut  kampung, dan ini juga mendapat tanggapan positif dari delegasi UN Habitat, serta selaras dengan usaha Pelindo III untuk mengundang turis kapal pesiar yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak agar singgah di Kampung Maspati," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016