Tulungagung (Antara Jatim) - Omzet jasa penukaran mata uang rial di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur meningkat jelang keberangkatan 936 calon jamaah haji menuju Tanah Suci, Mekkah.
"Permintaan sudah meningkat beberapa kali lipat dibanding sebelum Ramadhan. Mungkin karena jadwal pemberangkatan sudah semakin dekat," kata Lia, petugas Koperasi Kantor Kementerian Agama Tulungagung di Tulungagung, Rabu.
Dalam sehari, kata Lia, koperasi tempatnya menyediakan jasa penukaran uang rial bisa mencapai omzet hingga Rp46 juta.
Volume transaksi diperkirakan terus meningkat seiring kian mepetnya waktu keberangkatan 936 calon jamaah haji setempat yang dijadwalkan 17 Agustus malam.
"(calon) Jamaah lebih banyak menukarkan di tempat kami (koperasi) karena uang rial di sini mengambil langsung dari pusat penukaran di Surabaya. Harganya pun lebih miring," katanya.
Lia menjelaskan, penukaran uang rial mereka lakukan dengan sistem paket Rp500 ribuan atau kelipatannya.
Dengan asumsi nilai tukar mata uang rial Arab Saudi yang saat ini berkisar Rp4.360, calon jamaah haji setiap paket harga Rp500 ribu mendapat penggantian sebesar 115 rial.
"Dalam setiap paket reyal yang kami jual terdiri dari beberapa pecahan 1,5,10, 50 reyal. Kami juga sediakan paket khusus dengan pecahan besar mulai 100 reyal hingga 500 rial," ujarnya.
Dari sekian pecahan reyal yang disediakan itu, kata Lia, pecahan 1 dan 5 reyal paling banyak diburu para calon jamaah haji.
Saat ini, Lia mengatakan omzet penukaran uang ditempatnya bisa mencapaoi 11.765 reyal atau sekitar Rp49 juta.
"Kami mematok harga sama untuk setiap permintaan penukaran mata uang Arab Saudi tersebut," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Permintaan sudah meningkat beberapa kali lipat dibanding sebelum Ramadhan. Mungkin karena jadwal pemberangkatan sudah semakin dekat," kata Lia, petugas Koperasi Kantor Kementerian Agama Tulungagung di Tulungagung, Rabu.
Dalam sehari, kata Lia, koperasi tempatnya menyediakan jasa penukaran uang rial bisa mencapai omzet hingga Rp46 juta.
Volume transaksi diperkirakan terus meningkat seiring kian mepetnya waktu keberangkatan 936 calon jamaah haji setempat yang dijadwalkan 17 Agustus malam.
"(calon) Jamaah lebih banyak menukarkan di tempat kami (koperasi) karena uang rial di sini mengambil langsung dari pusat penukaran di Surabaya. Harganya pun lebih miring," katanya.
Lia menjelaskan, penukaran uang rial mereka lakukan dengan sistem paket Rp500 ribuan atau kelipatannya.
Dengan asumsi nilai tukar mata uang rial Arab Saudi yang saat ini berkisar Rp4.360, calon jamaah haji setiap paket harga Rp500 ribu mendapat penggantian sebesar 115 rial.
"Dalam setiap paket reyal yang kami jual terdiri dari beberapa pecahan 1,5,10, 50 reyal. Kami juga sediakan paket khusus dengan pecahan besar mulai 100 reyal hingga 500 rial," ujarnya.
Dari sekian pecahan reyal yang disediakan itu, kata Lia, pecahan 1 dan 5 reyal paling banyak diburu para calon jamaah haji.
Saat ini, Lia mengatakan omzet penukaran uang ditempatnya bisa mencapaoi 11.765 reyal atau sekitar Rp49 juta.
"Kami mematok harga sama untuk setiap permintaan penukaran mata uang Arab Saudi tersebut," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016