Surabaya (Antara Jatim) - Legislator dari DPRD Kota Surabaya memberikan apresiasi atas digelarnya kegiatan bertaraf Internasional Prepcom 3 UN Habitat III yang digelar di Kota Surabaya pada 25-27 Juli 2016.
    
Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD setempat, Riswanto, di Surabaya, Minggu, mengaku bangga Kota Surabaya ditunjuk PBB sebagai Tuan rumah Prepcom 3 UN Habitat III. Menurutnya, dengan penunjukkan itu berarti Surabaya  telah disejajarkan dengan kota-kota besar lain di dunia.
    
"Saya mengakui, dibanding kota lain di Indonesia, Kota Pahlawan ini adalah yang terbaik. Seperti di bidang penataan wajah kota, penghijauan dan kebersihannya Surabaya unggul," kata politisi PDIP menyebut Kota Surabaya itu.

Menurut dia, Surabaya termasuk kota yang layak hidup. Artinya, kawasan ini layak dihuni dengan nyaman. Meski, tiap tahun gelombang urbanisasi terus terjadi, namun  pemerintah kota berhasil mengatasinya, dengan melakukan operasi yustisi maupun kegiatan lain sehingga administrasi kependudukan lebih tertib. Di sisi lain, kaum marjinal juga mendapatkan perhatian dan pembenahan.
    
"Memang penataannya butuh waktu, tapi disparitas kaum urban dan marjinal sudah tak ada," katanya.
    
Riswanto mengaku persoalan klasik yang hampir terjadi di setiap daerah adalah masalah pemukiman kumuh. Namun, kondisi pemukiman kumuh yang sering kali terlihat di kawasan pesisir kota, juga lambat laun berubah.
    
Apalagi, dengan program Green and Clean dan bedah rumah yang dijalankan pemerintah kota, maka kawasan yang sebelumnya kurang layak menjadi lebih baik.
    
"Sekarang sudah banyak yang representatif, rumah yang tidak layak menjadi layak huni," katanya.
    
Ia mencontohkan di kawasan Bulak yang terletak di pesisir yang dulunya terlihat kumuh, kini berubah menjadi bersih. Bahkan, pemerintah kota juga mengubah wajah tempat tinggal para nelayan dengan cat warna-warni.
    
"Memang itu masih kulitnya saja, tapi perbaikan akan terus dilakukan," katanya.    

Riswanto optimistis kawasan Bulak yang saat ini sudah memiliki Jembatan Suroboyo di Kenjeran dengan air menarinya, Sentra Ikan dan beberapa fasilitas lainnya yang menarik kunjuungan wisatawan akan menjadi ikon wisata bahari yang semakin dikenal di Surabaya, bahkan Jawa Timur.
    
"Tapi harus diakui, perbaikan harus terus dilakuakn infrastrukturnya, sarana dan terlebih mindset masyarakatnya," katanya.
    
Ia berharap meski perkembangan Kota Surabaya bisa disejajarkan dengan kota maju lainnya di tingkat internasional. Namun, proses pembangunan kea rah yang lebih baik harus terus dilakukan.
    
"Hasil konferensi UN Habitat nanti, rekomendasinya seperti apa, itu yang harus diterapkan di Surabaya agar lebih baik lagi," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016