Tulungagung (Antara Jatim) - Harga gula tebu cetak atau olahan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur turun tipis sekitar Rp500 per kilogram, dari sebelumnya pada awal musim giling Februari di kisaran Rp12 ribu per kilogram kini menjadi Rp11.500.

"Secara keseluruhan harga relatif stagnan. Kalaupun ada penurunan, rasionya kecil," kata Hariadi, Ketua Paguyupan Perajin Gula Tebu di Kabupaten Tulungagung, Jumat.

Ia mengatakan, penurunan harga dipicu oleh kondisi cuaca selama kurun 2016 yang tidak menentu.

Imbasnya, kata dia, hujan yang masih kerap mengguyur wilayah Tulungagung dan sekitarnya hingga medio Juli ini menyebabkan rendemen atau kadar gula dalam air tebu menurun.

Menurut keterangan Hariadi, dulu di awal musim giling rendemen tebu masih di angka 12. Namun. saat ini rendemen tebu hanya berkutat di kisaran angka 8.
    
"Rendemen ini menggambarkan kadar gula dalam tebu. Satu kuintal tebu yang digiling jika rendemennya 8 akan menghasilkan gula merah (tebu) sekitar 8 kilogram. Sedangkan rendemen 12 berarti satu kuintal tebu menghasilkan 12 kilogram gula, demikian seterusnya," kata Hariadi, menjelaskan.

Pada tahun sebelumnya di periode yang sama (Juni-Juli), kata Hariadi, rendemen tebu dari ladang-ladang petani Tulungagung biasanya naik hingga sekitar 12 seiring pergantian musim dari penghujan ke kemarau.

Namun, kini cuaca tidak menentu sehingga kelembaban tanah masih tinggi yang mempengaruhi kadar gula dalam batang tanaman tebu rakyat.

"Sebenarnya dengan rendemen 8 ini petani dan perajin gula masih untung, namun memang tidak sebesar saat rendemen lebih tinggi," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016