Tulungagung (Antara Jatim) - Sebanyak 304 siswa lulusan SD dan SMP di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memilih melanjutkan studi ke sekolah di luar daerah karena berbagai alasan.
    
"Jumlah itu mengacu data surat rekomendasi yang sudah kami keluarkan sesuai permohonan dari keluarga atau wali siswa bersangkutan," kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung Iswanto di Tulungagung, Rabu.
    
Menurut keterangan Iswanti, ada 304 siswa SD dan SMP lulusan tahun ajaran 2016/2017 yang mengajukan permohonan surat rekomendasi ke luar Tulungagung.
    
Rinciannya, dari siswa SD ke SMP yang eksodus tercatat ada 154 siswa, sedangkan siswa SMP ke SMA ada sebanyak 150 siswa.
    
Iswanto menyebut ada dua faktor yang mendominasi alasan "eksodus" siswa-siswa Tulungagung itu ke kota lain.
    
Salah satunya yang paling banyak karena mengikuti orang tua/keluarga yang tinggal di daerah luar Tulungagung.
    
"Banyak juga yang beralasan karena lokasi rumah yang ada di perbatasan kota sehingga memilih sekolah di kota lain terdekat dengan kediaman," ujarnya.
    
Iswanto mencontohkan, orang tua yang memiliki tugas atau tempat tinggal di luar Tulungagung akan memakai kesempatan tahun ajaran baru untuk mengajak anaknya.
    
Hal itu menurut dia bisa dilihat dari jumlah pemohon surat rekomendasi yang memilih meneruskan sekolah ke luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan lainnya.
    
"Kalau dibandingkan dengan jumlah eksodus ke luar sekitar Tulungagung, seperti Blitar, Kediri atau trenggalek hanya puluhan saja. banyak yang di luar Jawa Timur," ujarnya.
    
Iswanto menambahkan, untuk mendapatkan rekomendasi eksodus ke luar cukup mudah.
    
Ia mengatakan, ada beberapa syarat yang harus disodorkan, di antaranya kartu tanda penduduk (KTP) orang tua, selain itu harus memiliki surat yang memutuskan jika anak yang pindah tersebut sudah diterima di sekolah tersebut.
    
Hal itu, mengantisipasi adanya kesulitan dalam mendapatkan sekolah.
    
Iswanto menceritakan, pernah ada satu kejadian dimana orang tua meminta surat rekomendasi ke luar sekolah namun tidak memberikan surat penerimaan sekolah baru.
    
"Alhasil, ternyata siswa tersebut bingung mendapatkan sekolah, karena tidak diterima di sekolah yang dia tuju. Mau balik ke Tulungagung ya tidak bisa, karena dia sudah mendapatkan surat rekomendasi tersebut," paparnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016