Surabaya (Antara Jatim) - Legislator mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar pada saat pembahsan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) 2016 tidak melupakan kawasan pinggiran.
    
Anggota Komisi C DPRD Surabaya Moch. Machmud, di Surabaya, Selasa mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, tahapan pembahasan P-APBD sudah ditentukan.
    
"Awal Agustus akan diawali pengiriman Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Disusul pembahasan Rencana APBD, dan APBD," katanya.
    
Machmud mengatakan selesainya pembahasan PAPBD yang juga disebut Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) itu diprediksi kelar pada September mendataang.
    
Saat pembahasan PAPBD belum dimulai, lanjut dia, pihaknya berpesan ke pemkot agar jangan melupakan wilayah pinggiran. "Kalau wilayah pusat, tengah kota, sudah pasti pemkot memperhatikan, tapi jangan lantas melupakan wilayah pinggiran yang juga perlu tersentuh anggaran pembangunan," katanya.
    
Politisi Partai Demokrat ini mencontohkan wilayah Surabaya barat yang memprihatinkan, terutama untuk jalan di perkampungan. "Meski Surabaya kota metropolitan, banyak jalan di kampung belum pavingan. Kalau hujan ada genangan, jalan kampung menjadi semakin rusak karena kendaraan yang melintas," katanya.
    
Ia mencontohkan pemukiman di Dukuh Kukun dan Kandangan Gunung di Kecamatan Benowo yang masih terdapat kampung yang masih becek. "Kondisi seperti ini tak salah ada yang menyebut Surabaya sebagai kampung metropolis, bukan kota metropolis," katanya.
    
Wilayah Surabaya timur dan utara, kata Machmud, juga perlu mendapat perhatian pemkot sepetti di wilayah timur, banyak pemukiman banjir dan bahkan masuk rumah.
    
Machmud juga mengingatkan pemkot segera menuntaskan pembangunan sekaligus pelebaran Jalan Raya Wiyung. "Total proyek Wiyung mencapai Rp1,2 triliun. Itu untuk pembebasan lahan atau pengadaan lahan, pembangunan dan lainnya. Melalui PAPBD tahun ini, paling tidak memerlukan Rp50 miliar lagi," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016