Malang, (Antara Jatim) - Selama bulan Ramadhan hingga Lebaran 2016, aliran uang keluar atau "outflow" dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang naik sekitar 9,76 persen atau sebesar Rp2,8 triliun dari tahun 2015 yang tercatat hanya sebesar Rp2,56 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Jawa Timur Dudi Herawadi di Malang, Kamis, mengemukakan kenaikan (peningkatan) outflow terjadi seiring datangnya libur semesteran dan kenaikan kelas pendidikan formal serta penerimaan gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS), sehingga kebutuhan uang tunai untuk transaksi keuangan dan pembayaran selama Ramadhan dan Idul Fitri bertambah.

"Namun demikian, kenaikan pertumbuhan outflow di tahun 2016 ini masih lebih rendah dibandingkan pertumbuhan outflow tahun 2015 yang mencapai 20,75 persen," ucapnya.

Menyinggung kebutuhan penukaran uang pecahan kecil, Dudi mengatakan tahun ini didominasi oleh pecahan Rp5.000 sebesar Rp136 miliar, kemudian diikuti dengan pecahan Rp10.000 sebesar Rp101 miliar.

Menanggapi tingginya permintaan uang pecahan kecil, pihaknya berharap masyarakat dapat membiasakan penggunaan uang elektronik untuk transaksi pembayaran retailnya, termasuk pada saat Ramadhan dan Idul Fitri.

Pasalnya, penggunaan uang elektronik, masyarakat dapat memperoleh keuntungan dari segi efektivitas dan kemudahan pada saat melakukan berbagai transaksi, sekaligus mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT).

Guna memenuhi peningkatan permintaan kebutuhan uang pecahan kecil selama Ramadhan, BI bersama perbankan berupaya mengoptimalkan pelayanan penukaran uang kepada masyarakat dengan tetap mengedepankan prinsip keamanan, efektivitas dan aksesibilitas.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016