Jember (Antara Jatim) - PT Kereta Api Daerah Operasi 9 Jember mencatat "H+3" Lebaran atau Minggu (10/7) merupakan puncak arus balik/milir kereta di wilayah daerah operasi setempat dengan jumlah penumpang sebanyak 8.812 orang.

"Pada puncak arus balik di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 didominasi oleh penumpang kereta api lokal seperti KA Pandanwangi jurusan Jember-Banyuwangi dan KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya," kara Manajer Humas PT KAI Daop 9 Krisbiyantoro di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.

Kereta yang beroperasi di wilayah Daop 9 yakni kereta eksekutif dan bisnis KA Mutiara Timur siang dan malam jurusan Banyuwangi-Surabaya PP, kereta ekonomi jarak jauh seperti KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lempuyangan Yogkayarta, KA Logawa jurusan Jember-Purwokerto PP, kemudian KA Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang PP, KA Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya PP, KA Pandanwangi jurusan Banyuwangi-Jember PP.

"Pada 10 Juli 2016 tercatat jumlah penumpang kereta eksekutif sebanyak 500 orang, kereta bisnis sebanyak 630 orang, kereta api ekonomi sebanyak 3.448 orang, dan kereta ekonomi lokal sebanyak 4.234 orang, sehingga totalnya sebanyak 8.812 penumpang," tuturnya.

Berdasarkan data, puncak arus mudik di wilayah Daop 9 Jember terjadi pada "H-10" Lebaran atau 26 Juni 2016 dengan jumlah penumpang sebanyak 5.060 orang dan pada "H-3" Lebaran atau 3 Juli 2016 sebanyak 4.496 orang.

Sedangkan arus balik sudah terjadi pada "H+1" Lebaran atau 8 Juli 2016 dengan total jumlah penumpang sebanyak 7.790 orang dan pada "H+2" Lebaran atau 9 Juli 2016 sebanyak 8.391 penumpang.

"Untuk di wilayah Daop 9 tidak ada penambahan kereta atau gerbong selama masa angkutan Lebaran 2016, namun masing-masing rangkaian kereta yang sudah ada dimaksimalkan kapasitas daya angkut lokomotifnya," ujarnya.

Selama arus mudik di wilayah Daop 9 Jember sempat terjadi 12 pembatalan perjalanan kereta api pada 1 Juli 2016 karena dampak banjir yang terjadi di Kabupaten Pasuruan, sehingga tiket seluruh penumpang pada hari keberangkatan tersebut dikembalikan dan penumpang beralih menggunakan moda transportasi lainnya.

Sementara salah seorang penumpang Aysha Shakila mengaku sudah memesan tiket mudik dan balik untuk perjalanan mudik ke kampung halamannya jauh-jauh hari, agar tidak kehabisan tiket kereta api.

"Saya pesan tiket kereta dua bulan sebelum hari keberangkatan dan alhamdulillah dapat tiket untuk mudik ke Madiun," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016